Makassar, IDN Times - Komisaris Utama PSM Makassar, Munafri Arifuddin, mengungkap rahasia Juku Eja bisa meraih gelar juara BRI Liga 1 2022/2023. Menurutnya, prestasi PSM saat ini merupakan hasil dari proses panjang yang tidak mudah.
"Progres ini dari apa yang telah kita lakukan, inilah hasil yang kelihatan," kata Munfari di Makassar, Sabtu (1/4/2023).
Munafri yang juga eks direktur utama PSM Makassar mengatakan, timnya bisa berbicara banyak di kancah sepak bola nasional karena kontribusi seluruh pihak dalam tim yang bekerja maksimal.
"Pembinaan pemain muda, mental bertanding, pemilihan pemain-pemain, sistem manajerial yang dibangun. Ini progres yang sangat baik dalam proses pembinaan sepak bola," kata Appi-sapaan Munafri.
Perjalan PSM Makassar di Liga 1, kata Appi, tidak terlepas dari dukungan para suporter, baik di Kota Makassar maupun pencinta Pasukan Ramang di berbagai kota di Indonesia.
Appi menyebut, suporter merupakan bagian penting yang selalu hadir memberi semangat hingga PSM akhirnya bisa menjadi kampiun Liga 1.
"Ini adalah persembahan yang diberikan bagi seluruh pencinta PSM yang selama ini tidak henti-hentinya memberikan support," kata Appi.
Pertandingan terakhir PSM Makassar akan dihelat di Stadion Gelora BJ Habibie di Kota Parepare melawan Borneo FC. Meski jadwal pertandingan tersebut belum diumumkan pihak PT LIB, namun Appi memastikan pesta juara PSM akan dimulai di Parepare.
"Tentu kita akan mengakomodir seluruh keinginan-keinginan suporter, tapi nanti kita lihat pertandingan berlangsung jam 20.30 WIta. Sehingga pada saat selesai, artinya ada prosesi, kita akan pikir sepeti apa teknisnya," ucap Appi.
PSM Makassar mengunci gelar juara BRI Liga 1 usai mengalahkan Madura United, Jumat, 31 Maret. Poin penuh di Pamekasan membuat PSM mengantongi nilai 72. Persib Bandung di saat bersamaan gagal menang atas Persija Jakarta dalam laga tunda pekan ke-28. Dalam duel klasik yang berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi tersebut, Pangeran Biru dibekuk dua gol tanpa balas. Masing-masing lewat gol Riko Simanjuntak dan Michael Krmencik.
Perolehan Persib tetap di angka 59, dan terpisah 13 poin dari PSM. Kekalahan ini menutup peluang anak asuh Luis Milla tersebut terus bersaing di perebutan gelar juara. Bahkan meski Persib menyapu bersih tiga laga tersisa, dengan catatan PSM terus menerus kalah, jarak mereka dengan PSM masih terpaut 4 poin.
Ini jadi gelar ketujuh mereka sepanjang sejarah. Terakhir kali trofi liga diboyong ke Makassar yakni pada Ligina musim 1999-2000, saat PSM diasuh duo pelatih Henk Wullems dan Syamsuddin Umar.