Profil Yuran Fernandes, Kapten PSM yang Diskors PSSI Satu Tahun
Makassar, IDN Times - Yuran Fernandes sedang menjadi fokus perhatian pencinta sepak bola nasional selama beberapa hari terakhir. Ini tak lepas dari sanksi berat Komite Disiplin (Komdis) PSSI yang dijatuhkan kepadanya. Dukungan mengalir dari banyak pihak, termasuk dari suporter dan sesama pemain, lewat tagar #KamiBersamaYuran.
Menjadi kapten tim sejak awal musim ini, perannya sangat krusial di sektor belakang PSM Makassar. Ia menjadi andalan sang pelatih kepala, Bernardo Tavares, dalam menghalau serangan. Positioning mumpuni, pembacaan arah bola di atas rata-rata, serta lihai dalam duel udara. Hukuman Komdis PSSI menjadi pukulan telak bagi Yuran.
Berikut ini IDN Times menyajikan profil pemilik nama lengkap Yuran Fernandes Rocha Lopes tersebut. Mulai dari saat dia masih beredar di divisi amatir Portugal, hingga menjadi bagian integral Pasukan Ramang kini.
1. Lebih banyak beredar di kompetisi kasta tiga dan empat Portugal pada awal kariernya
Yuran Fernandes lahir di Sal-Rei, Cape Verde, 19 Oktober 1994. Ia menimba ilmu di dua tim junior kampung halamannya yakni Menifute (2011) dan Santa Maria (2012). Yuran kemudian merumput bersama klub kompetisi tingkat distrik Portugal (dulu divisi empat) CCD Minas de Argozelo di musim 2015/16, pada usia 21 tahun.
Setelahnya, Yuran memperkuat beberapa tim amatir di negeri asal Cristiano Ronaldo tersebut. Mulai dari GDR Gafetense (divisi lima, musim 2016/17), CF Os Armacenense (divisi tiga, Juli 2017 - Januari 2018), Louletano DC (divisi tiga, Januari - Juli 2018) serta SC Olhanense (divisi tiga, 2018/19).
Hengkang dari SC Olhanense di musim panas 2019, Yuran kembali beredar di divisi empat lantaran digaet CD Pinhalnovense. Tapi lagi-lagi, ia cuma berkarier satu musim. Pada transfer window Agustus 2020, CF Estrela da Amadora mengamankan tandatangannya untuk divisi tiga musim 2020/21.
2. Langsung mendapat trofi Liga 1 di musim pertamanya memperkuat PSM Makassar
Yuran turut andil dalam sukses CF Estrela promosi ke divisi dua. Mereka finis sebagai pemuncak klasemen akhir Grup G. Masuk ke babak 8 besar (promotion series) wilayah selatan, klub berjuluk Tricolores kembali finis di posisi teratas dari empat tim pesaing. Tiket promosi diamankan, kendati kalah 1-0 dari CD Trofense di partai final.
Selepas membawa CF Estrela promosi, sesama kontestan divisi tiga yakni SCU Torreense menggunakan jasanya untuk musim 2021/22. Nikmatnya promosi kembali dirasakan Yuran setelah ikut membawa Torreense dengan status sebagai juara kompetisi. Trofi Liga 3 2021/22 ini jadi yang perdana dalam karier profesionalnya.
Musim 2022/23, pemilik postur 1,98 meter tersebut merantau ke Asia Tenggara, tepatnya Indonesia. PSM dipilih sebagai klub ke-10 dalam karier profesionalnya. Pada musim pertama berseragam merah marun, ia langsung menjadi bagian penting. Catatkan 31 penampilan dan 6 gol, ia turut serta dalam sukses Juku Eja juara Liga 1 2022/23, akhiri puasa trofi liga sejak musim 1999/2000.
3. Kini menjadi fokus pemberitaan sepak bola nasional karena sanksi Komdis PSSI
Tiga musim bersama PSM, Yuran sudah catatkan 100 penampilan di ajang resmi dan mencetak 17 gol. Sejumlah prestasi turut diraih oleh pemilik nomor punggung 4 tersebut. Mulai dari satu kali juara Liga 1 2022/23, finalis Zona ASEAN AFC Cup 2022, dan semifinalis ASEAN Club Championship (ACC) 2024/25. Performa moncer bersama PSM juga membuatnya dipanggil ke Timnas Cape Verde pada Maret 2025 lalu.
Meski begitu, di musim ketiga Yuran merumput di Indonesia, ia masuk dalam pusaran kontroversi akibat kritiknya atas kondisi sepak bola nasional. Komdis PSSI kemudian menghukumnya dengan larangan aktivitas selama 12 bulan dan denda Rp25 juta.
Saat ini, manajemen PSM sedang menyiapkan banding untuk sang kapten tim. Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) pun sedang berkomunikasi dengan FIFPRO untuk membawa polemik tersebut ke FIFA. Seperti apa akhir dari kontroversi ini?
