Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

APPI Kecam Sanksi Berat Komdis PSSI untuk Yuran Fernandes

Salah satu momen pertandingan pekan ke-23 BRI Liga 1 2024/2025 antara PSIS Semarang versus PSM Makassar yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang pada Minggu 16 Februari 2025. (Dok. Official PSM Makassar/Agung Dewantara)
Salah satu momen pertandingan pekan ke-23 BRI Liga 1 2024/2025 antara PSIS Semarang versus PSM Makassar yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang pada Minggu 16 Februari 2025. (Dok. Official PSM Makassar/Agung Dewantara)
Intinya sih...
  • APPI mengecam sanksi larangan bermain 12 bulan yang dijatuhkan Komdis PSSI kepada Yuran Fernandes karena kritiknya terhadap pertandingan.
  • Sang bek Cape Verde mengkritik kinerja wasit dan profesionalisme perangkat pertandingan di akun Instagram pribadinya setelah pertandingan melawan PSS Sleman.
  • Achmad Jufriyanto dan Bernardo Tavares ikut menyuarakan solidaritas dan dukungan penuh kepada Yuran, serta manajemen klub sedang menyiapkan banding atas sanksi tersebut.

Makassar, IDN Times - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mengecam sanksi larangan bermain 12 yang dijatuhkan Komite Disiplin (Komdis) PSSI kepada kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes. Mereka beralasan sebab Yuran hanya mengekspresikan rasa tidak puas yang dialaminya lewat akun Instagram pribadinya.

"Hukuman tersebut sangat tidak layak dan tidak adil buat Yuran karena dia hanya menyampaikan pendapat yang mana hal tersebut diatur dan dilindungi oleh Konstitusi kita sebagaimana diatur dalam Pasal 28E ayat (3) UUD 1945," demikian bunyi pernyataan pada Minggu kemarin (11/5/2025).

"Hukuman Komdis PSSI terhadap Yuran juga sangat berbahaya dan mengancam kebebasan berpendapat pesepakbola-pesepakbola lainnya," sambung mereka.

1. Sanksi Komdis PSSI imbas dari unggahan Yuran yang berisi kritik di akun media sosial pribadinya

Bek PSM Makassar, Yuran Fernandes, dalam sesi latihan resmi di Stadion Segiri Samarinda pada 17 April 2025. (Instagram.com/psm_makassar)
Bek PSM Makassar, Yuran Fernandes, dalam sesi latihan resmi di Stadion Segiri Samarinda pada 17 April 2025. (Instagram.com/psm_makassar)

Hukuman tersebut adalah imbas dari unggahan story Yuran setelah pertandingan pekan ke-31 BRI Liga 1 2024/2025 melawan PSS Sleman pada 3 Mei 2025. Dalam duel tersebut, ada dua insiden kontroversial terjadi.

Pada menit ke-13, gol sundulan Yuran Fernandes dianulir wasit Nendi Rohendi karena sang pemain dianggap lebih dulu melakukan dorongan ke salah satu pemain PSS. Menit ke-60, gol Gustavo Tocantins disahkan meski sang pemain lebih dulu melanggar bek PSM yakni Syahrul Lasinari.

Bek asal Cape Verde tersebut kemudian mengkritik kinerja dan profesionalisme perangkat pertandingan di akun media sosial Instagram pribadinya, @yur4nfenandes. Tapi, unggahan tersebut kemudian dihapus, dan sang pemain meminta secara terbuka karena telah menimbulkan kegaduhan.

2. Yang dialami Yuran disebut mengancam kebebasan berpendapat para pesepakbola

Pesepak bola PSM Makassar Yuran Fernandes (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Bali United Luthfi Kamal (kanan) pada pertandingan BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare, Sulawesi Selatan, Jumat (25/4/2025). ANTARA FOTO/Chairil Indra/Spt.
Pesepak bola PSM Makassar Yuran Fernandes (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Bali United Luthfi Kamal (kanan) pada pertandingan BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare, Sulawesi Selatan, Jumat (25/4/2025). ANTARA FOTO/Chairil Indra/Spt.

Achmad Jufriyanto, bek Persib Bandung sekaligus Wakil Presiden APPI, ikut menyuarakan solidaritas. Ia menyebut bahwa apa yang diungkapkan Yuran harusnya dipandang sebagai introspeksi dan masukan untuk pemangku kepentingan sepak bola di Indonesia. Bukannya direspons dengan hukuman berat.

"Tentu sebagai sesama pesepakbola, kami ikut berkeberatan atas putusan Komdis tersebut karena putusan tersebut dikhawatirkan akan mengancam kebebasan berpendapat para pemain. Kami akan memberikan support dan dukungan penuh kepada Yuran Fernandes," ujar pemain 38 tahun tersebut.

3. APPI sudah berkomunikasi dengan FIFPRO untuk melaporkan masalah ini ke FIFA

Pemain PSM Makassar Yuran Fernandes (kanan) dan pemain Persija Jakarta Ryo Matsumura (kiri) berebut bola dalam pertandingan BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (23/2/2025). (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)
Pemain PSM Makassar Yuran Fernandes (kanan) dan pemain Persija Jakarta Ryo Matsumura (kiri) berebut bola dalam pertandingan BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (23/2/2025). (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)

Respons serupa juga datang dari pelatih kepala PSM Makassar yakni Bernardo Tavares. Ia bahkan heran dengan beratnya hukuman yang diterima pemilik nomor punggung 4 tersebut.

"Saya ingin mempertanyakan kenapa (hukumannya) harus 12 bulan kepada Yuran? Dia tidak layak mendapatkannya, dan ini tidak pernah terjadi di manapun," ujar Tavares dalam sesi konferensi pers selepas melawan Malut United, Sabtu kemarin (10/5/2025).

Saat ini, manajemen klub berjuluk Pasukan Ramang sedang menyiapkan banding atas sanksi Yuran. Upaya tersebut juga mendapat dukungan penuh dari APPI. Lebih jauh, APPI sudah berkomunikasi dengan FIFPRO dan FIFPRO Divisi Asia/Oceania untuk melaporkan hal ini ke FIFA.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Ach. Hidayat Alsair
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us