Mitos Kutukan Nomor 9 PSM, Akankah Alex Tanque Mematahkannya?

Makassar, IDN Times - Saat PSM Makassar mengumumkan daftar lengkap pemain di musim 2025/2026, nomor 9 yang sempat kosong kembali mendapat pemilik. Ia adalah Alex Tanque, striker anyar yang didatangkan pada bursa transfer. Tapi, dari 3 pertandingan yang sudah dijalani, pemain 31 tahun tersebut belum berhasil mencetak gol.
Bagi suporter fanatik Juku Eja, 9 disebut-sebut membawa kutukan pada pemain yang mengenakannya. Entah performa jadi kurang menggigit, cedera parah, atau jenis kesialan lainnya. Mitos tentang nasib pemilik angka 9 sendiri baru menemukan pila pada era Liga 1, tepatnya di musim 2017.
1. Bruce Djite (kedua dari kanan) gagal memenuhi ekspektasi saat membela PSM di putaran pertama Liga 1 2018

Reinaldo Elias mengenakan nomor 9 di pentas Liga 1 2017. Striker kelahiran Brasil ini menjadi tumpuan lini depan PSM pada putaran pertama, dengan mencetak 9 gol dari 17 laga. Tapi, performanya perlahan menurun dan membuatnya memilih berkarier di Persija. Karier bersama Macan Kemayoran hanya berjalan setengah musim lantaran cedera engkel parah yang memaksanya pensiun di awal tahun 2018.
Pada awal musim 2018, PSM mendatangkan Bruce Djite dan diberi nomor punggung 9. Diiharap bisa menjadi mesin gol baru, sosok berpaspor Australia ini gagal memenuhi ekspektasi. Ia sulit beradaptasi dengan gaya bermain tim, dan tidak mampu menceploskan satu gol pun dari 9 penampilan. Bruce dilepas pada Juli 2018, membuat kariernya di PSM berakhir tanpa kesan untuk para suporter.
2. Meski mencetak 11 gol dari 21 pertandingan, Eero Markkanen tetap didepak pada tengah musim 2019

Riwayat 9 ini berlanjut ke Eero Markkanen pada musim 2019. Pemain asal Finlandia tersebut datang dengan ekspektasi besar lantaran pernah bermain untuk Real Madrid Castilla. Sayangnya, penampilan Markkanen jauh dari harapan. Kendati mencetak 11 gol dari 21 pertandingan di seluruh ajang resmi, serta turut andil dalam sukses menjuarai Piala Indonesia 2018/2019, itu semua dianggap masih belum cukup. Alhasil, Eero kemudian didepak pada awal September 2019.
Giancarlo Rodrigues bergabung dengan PSM jelang bergulirnya Liga 1 2020. Penyerang berpaspor Brasil ini diharap menjadi solusi lini depan tim setelah tak berjodoh dengan Eero serta Amido Balde. Mencetak 4 gol dari 7 laga bersama PSM, kompetisi harus terhenti akibat pandemi COVID-19. Giancarlo tak punya kesempatan menunjukkan kemampuannya secara penuh. Belakangan, manajemen bermasalah dengan pemilik tinggi badan 1,93 meter itu akibat tunggakan gaji.
3. Ramadhan Sananta menjadi anomali sebab meraih sukses saat mengenakan nomor punggung 9

Sempat tanpa pemilik, nomor punggung 9 akhirnya mendapat tuannya lagi di pentas Liga 1 musim 2022/2023. Bukan pemain asing, tapi ujung tombak lokal bernama Ramadhan Sananta. Baru berusia 19 tahun saat digaet, pemuda asal Riau itu menjelma sebagai striker muda penuh potensi. Dari 24 pertandingan bersama PSM, Sananta mencetak 11 gol. Performa moncer di klub membuatnya dipanggil ke Timnas Indonesia yang saat itu diasuh Shin Tae-yong.
Setelah Sananta hengkang ke Persis Solo, nomor 9 kemudian dioper kepada pemain naturalisasi Donald Bissa. Pemain kelahiran Pantai Gading tersebut sebenarnya sudah berada di PSM musim sebelumnya. Tapi, beda nasib dengan Sananta, Donald tak berjodoh dengan 9. Ia absen total sejak November 2023 akibat cedera parah di lutut kiri. Alhasil, striker yang sempat mentas di Liga Myanmar tersebut hanya tampil di 11 pertandingan.
Nah, apakah Alex Tanque bisa membuat nomor punggung 9 bersahabat dengan dirinya? Atau justru mitos ini muncul karena penampilan pemain tak bisa memenuhi ekspektasi pelatih?