Lagi, FIFA Jatuhkan Sanksi Embargo Transfer ke PSM Makassar

- PSM Makassar dihukum embargo transfer oleh FIFA selama tiga jendela transfer karena tunggakan gaji pemain yang belum diselesaikan.
- Pelatih Bernardo Tavares mengungkapkan bahwa para pemainnya sudah tak digaji selama beberapa bulan, bahkan sempat mogok latihan sebagai protes.
- Sanksi embargo transfer bukan kali pertama dialami klub Indonesia, lima klub lainnya juga terkena hukuman serupa.
Makassar, IDN Times - PSM Makassar menghadapi masalah serius. Federasi Sepak Bola Internasional FIFA kembali menjatuhkan sanksi embargo transfer. Saat IDN Times melakukan pengecekan registration bans di situs resmi FIFA pada Rabu pagi (2/4/2025), diketahui bahwa hukuman tersebut berlaku sejak Jumat pekan lalu (28/3/2025).
Sanksi embargo transfer tersebut membuat PSM tidak dapat mendaftarkan rekrutan baru selama tiga masa jendela transfer, baik pemain lokal maupun asing. Jika tidak segera diselesaikan, sanksi akan sangat memengaruhi kekuatan tim dalam mengarungi kompetisi mendatang.
1. PSM Makassar dijatuhkan sanksi embargo transfer sejak Jumat pekan lalu (28/3/2025)

Belum diketahui secara pasti alasan FIFA hingga kembali menjatuhkan sanksi embargo transfer. Tapi, dugaan kuat mengarah pada masalah finansial yakni tunggakan gaji pemain yang belum diselesaikan oleh manajemen PSM Makassar.
Sebelumnya, sang pelatih kepala yakni Bernardo Tavares pada Desember 2024 lalu membeberkan bahwa para pemainnya sudah tak digaji selama beberapa bulan. Mereka bahkan sempat mogok latihan sebagai bentuk protes.
"Ada yang sudah tidak gajian dua bulan, tiga bulan, dan bahkan empat bulan. Dan dua hari terakhir sebelum ke Samarinda, mereka datang latihan tapi hanya fisiknya. Mereka sama sekali tidak fokus dan tidak memiliki motivasi," ujar Tavares pada 1 Desember 2024, dalam sesi jumpa pers pra-pertandingan melawan Borneo FC Samarinda.
2. Sanksi serupa dijatuhkan kepada Juku Eja pada tahun 2021 dan 2024 lalu

Sebelumnya, mereka juga pernah dijatuhi sanksi serupa terkait tunggakan gaji pemain. Ini terjadi pada akhir musim 2023/2024, tepatnya pada 12 April 2024 dan baru dicabut pada 14 Juni 2024. Hukuman tersebut sempat membayangi proses mereka berburu rekrutan baru jelang musim 2024/2025.
Situasi serupa juga terjadi pada Februari 2021. Hal terebut adalah buntut dari kasus sengketa ketenagakerjaan dengan striker Giancarlo Lopes Rodrigues yang berseragam merah marun dari Januari hingga Maret 2020. Sanksi tersebut berakhir pada Agustus 2021, tepat beberapa hari sebelum Liga 1 musim 2021/22 dimulai.
3. Selain PSM, ada empat klub Indonesia lain yang sedang terjerat sanksi embargo transfer

Sanksi embargo transfer ini bukan kali pertama dialami oleh klub-klub Indonesia. Beberapa klub lain seperti Persija Jakarta, Persikab Kabupaten Bandung, Persiraja Banda Aceh, dan PSS Sleman juga pernah menerima hukuman serupa.
Dalam registration bans terbaru FIFA, ada lima klub Indonesia yang tercantum di daftar hitam tersebut. Selain PSM Makassar terdapat pula Persiwa Wamena (vakum sejak 2018), Sada Sumut (Liga 3), Kalteng Putra (Liga 4) dan Persik Kediri (Liga 1).