Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bahas Status Kompetisi, CEO PSM Sebut Keselamatan Jadi Perkara Krusial

Pemain-pemain PSM Makassar sedang berlatih di Stadion Sport Center Kelapa Dua Tangerang, Banten, pada hari Kamis (5/3/2020). Mereka akan bertanding melawan Persita Tangerang di hari Jumat (6/3/2020) di pekan kedua Liga 1 2020. (Dok. PSM Makassar/Ahmad Alia)

Makassar, IDN Times - Status penyelenggaraan Liga 1 2020 rupanya masih menjadi bahan diskusi menarik. Terlebih sepak bola di Indonesia sudah menjadi industri yang sanggup menggerakkan roda ekonomi. Wabah COVID-19 pun turut dirasakan oleh para pelaku kompetisi. Mulai dari pemain, klub, sponsor hingga suporter.

Problem tersebut menjadi topik utama dalam webinar bertajuk "Suporter Bertanya, Liga Indonesia Era New Normal" yang diadakan oleh Tribun Timur pada Selasa (2/6) sore. Hadir sebagai panelis adalah CEO PSM Makassar yakni Munafri Arifuddin, Husain Abdullah selaku pengamat dan eks manajer PSM Makassar, serta beberapa perwakilan suporter.

1. Munafri Arifuddin (tengah) selaku CEO PSM Makassar menjabarkan beberapa wacana yang mengemuka perihal status Liga 1 2020

CEO PSM Makassar Munafri Arifuddin dan pelatih kepala Bojan Hodak didampingi sejumlah pemain / Sahrul Ramadan

Appi', sapaan Munafri Arifuddin, dalam webinar tersebut turut membeberkan hasil rapat daring antara pengurus PT Liga Indonesia Baru dan pihak manajemen seluruh klub peserta Liga 1 yang digelar pada hari yang sama.

Ia turut membeberkan beberapa hal yang menjadi bahan diskusi. Salah satunya yakni status Liga 1 musim 2020. Ada tiga opsi yang mengemuka. Antara lain melanjutkan kompetisi pada bulan September atau Oktober, dihentikan lalu diganti dengan turnamen, atau malah dihentikan sama sekali.

Kendati demikian, Appi' meminta semua opsi harus dibicarakan dengan matang dan komprehensif. "Kalau dari saya sendiri, ini harus didiskusikan secara detail. Apalagi seluruh aspek-aspek di dalam sepak bola ini sudah menjadi industri, dan punya aturan baku dengan konsekuensi yang ada jika dilanggar," ungkapnya.

2. Rencana melanjutkan liga tetap memperhatikan kurva penambahan kasus positif COVID-19

Pemain PSM Makassar Yakob Sayori (kiri) berebut bola dengan pemain Barito Putera Rizky Pora (kanan) dalam Liga 1 2020 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Minggu (15/3/2020). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Menurut Appi', seandainya kompetisi diputuskan untuk lanjut, maka banyak aspek yang harus diperhatikan dengan cermat. Mulai dari saat pemain berlatih, saat melakukan laga tandang, saat berada dalam lapangan, serta kondisi stadion tempat bertanding.

Sebuah wacana turut menguat. Para peserta Liga 1 2020 akan melanjutkan pekan keempat, namun akan dipusatkan di Pulau Jawa. Pertimbangannya adalah infrastruktur dinilai lebih memadai dan sarana transportasi yang sudah saling terhubung. 

Manajemen Juku Eja sendiri rupanya menitik beratkan fokus pada masalah jaminan kesehatan seluruh pihak yang terlibat. Mulai dari pemain, pelatih hingga personel terkait. Keselamatan masih menjadi hal yang krusial.

"(Memutar kembali kompetisi) bukan sebuah hal mutlak. Memang ada perencanaan, tapi kalau pada perkembangannya ternyata kurva (kasus positif) masih terus naik dan bukan melandai, perencanaan tinggal perencanaan. Tidak mungkin kembali memutar kompetisi jika ternyata hanya mengorbankan lebih banyak," pungkas Appi'.

3. Usul melanjutkan kompetisi dengan perubahan pada berbagai hal bisa menjadi opsi

Pesepak bola Persita Tangerang Edo Febriansyah (kanan) dibayangi pesepak bola PSM Makasar Asnawi Mangkualam (kiri) menggiring bola pada pertandingan putaran pertama Shopee Liga 1 2020 di Stadion Sport Centre Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (6/3/2020). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Di sisi lain, Husain Abdullah memilih rasional. Sosok yang pernah menjabat General Manager PSM Makassar pada 2010-2012 itu mengakui bahwa pandemik turut berimbas pada banyak sektor. Pemain kekurangan jam terbang, klub kehilangan pemasukan, pedagang kaki lima tanpa mata pencaharian, serta terganggunya ritme Timnas membangun kekuatan.

Ia mengusulkan agar Liga 1 2020 tetap lanjut dengan berbagai perubahan, termasuk memperketat protokol kesehatan. Selain itu, Kemenkes dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 juga harus dilibatkan.

"Taruhlah kita mencari sebuah kota di mana tingkat pandeminya lebih rendah. Kita jadikan kota tersebut sebagai tempat menyelesaikan kompetisi. Hotel pemain diatur dengan protokol tertentu, tempat latihan diisolasi sedemikian rupa. Sekalipun konsekuensiinya tentu tidak ada yang menonton," ujar Husain.

4. Suporter diharap bertindak dewasa menyikapi apapun keputusan tentang kelanjutan kompetisi bal-balan nasional

Salah satu momen di final leg kedua Piala Indonesia 2018-19 antara PSM Makassar versus Persija Jakarta yang berlangsung di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging, 6 Agustus 2019. (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Daeng Uki sebagai perwakilan elemen suporter PSM Makassar. Pentolan kelompok Laskar Ayam Jantan itu menyatakan bahwa ini menjadi saat pembuktian kedewasaan suporter Indonesia.

"Kalau PSSI ingin melanjutkan kompetisi tanpa penonton karena pertimbangan kesehatan, di sinilah kedewasaan para suporter akan dilihat. Kalau masih memaksakan diri ke stadion, ada hal-hal yang akan berdampak buruk bagi suporter dan bahkan tim," tutur pemilik nama lengkap Uki Nugraha tersebut.

Kedewasaan yang dimaksud adalah mematuhi larangan berpergian atau protokol kesehatan yang berlaku. Siaran langsung pertandingan diakui bisa mengobati rasa rindu atas hiburan bertensi tinggi, dan rasa rindu suporter terhadap tim kesayangannya.

"Kompetisi harus tetap ada dan tetap berjalan. Kasihan tim kami yang diramu sedemikian rupa akhirnya semua kandas dan terhenti," tukas Daeng Uki.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Ach. Hidayat Alsair
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us