TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tanggapan Suporter PSM soal Wacana Liga 1 Ditunda akibat Rasisme

Kasus bullying tiga pemain PSM dibawa ke ranah hukum

Dua pemain PSM Makassar, Yuran Fernandes dan Yance Sayuri. (Instagram.com/psm_makassar)

Makassar, IDN Times - Usul Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) kompetisi Liga 1 dihentikan sampai perkara rasisme teratasi mendapat respons beragam. Salah satunya dari Wakil Sekjen Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PN-SSI) Sadakati Sukma.

Sadat, pentolan kelompok supoter PSM Red Gank, menyebut bahwa usulan tersebut kurang ideal, terlebih kompetisi Liga 1 baru bergulir dua pekan. Belum lagi menyoal Liga 2 dan Liga 3 yang sedang dalam proses pematangan sebelum kick off beberapa bulan lagi.

"Usulan tersebut saya rasa kurang tepat. Kasus ini jangan menjadi suatu masalah yang menghambat jalannya kompetisi," ujarnya saat dihubungi Jumat (7/7/2023).

Baca Juga: Buntut Aksi Rasisme di Liga 1, PSSI Setuju Kompetisi Dihentikan

1. Penegakan hukum dan kompetisi seharusnya bisa berjalan beriringan

Sekretaris Jenderal kelompok suporter PSM Makassar, Red Gank, yakni Sadakati Sukma. (Instagram.com/sadatredgank)

Kasus rasisme terjadi pada pekan pertama Liga 1. Usai pertandingan Persija lawan PSM Makassar, tiga pemain Juku Eja menerima serangan komentar berbau rasis dan provokatif di media sosial.

Sadat bilang suportertak mau melihat kompetisi Liga 1 yang sudah terjadwal hingga pekan terakhir kembali tersendat. Ia pun meminta semua pihak, mulai dari suporter hingga pemain, percaya pada proses penegakan hukum yang ditempuh.

"(Harusnya bisa) sambil menjalankan liga, juga sambil mengawal jalannya proses hukum," ucapnya.

2. Langkah APPI memberi pendampingan hukum pada pemain PSM mendapat apresiasi

Di sisi lain, Sadat juga mengapresiasi langkah APPI untuk memberi pendampingan pada penggawa Juku Eja yang menjadi sasaran ujaran rasisme dan perundungan secara daring. Sebab itu mencederai semangat sportivitas yang dijunjung tinggi dalam semua olahraga.

"Yang APPI lakukan sekarang adalah harus mengawal terus kasus ini. Agar tidak ada lagi pemain yang menjadi korban berikutnya," jelasnya.

"Membawa kasus ini ke ranah hukum juga menjadi pembelajaran untuk seluruh pemangku kepentingan dan suporter agar ini tidak terjadi lagi," sambung Sadat.

Baca Juga: PSM Vs Dewa United, Menunggu Gol dari Juru Gedor Juku Eja

Berita Terkini Lainnya