TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PSM di Piala Menpora 2021: Akhir Skuad Warisan Robert Rene Alberts?

Pemain datang dan pergi sudah lumrah dalam sepak bola

Para pemain PSM Makassar sedang lakoni sesi foto bersama jelang pertandingan lanjutan Liga 1 2018. (Dok. PSM Makassar)

Makassar, IDN Times - Sejak awal tahun 2021 hingga masa persiapan jelang Piala Menpora, skuad inti PSM Makassar banyak tergerus. Beberapa angkat kaki setelah kontrak tak diperpanjang, ada juga menerima pinangan klub lain.

Yang terbaru, pilar inti PSM yakni Rizky Pellu resmi akhiri kebersamaan dengan Pasukan Ramang yang dimulai sejak tahun 2016. Pria kelahiran Ambon itu mengumumkan kepindahannya melalui unggahan akun Instagram pribadi, @rizkypellu19, pada Rabu (17/3/2021) kemarin.

"Terima kasih banyak @psm_makassar. Saya selalu punya cerita di sini, tidak hanya berkarier tetapi saya menemukan keluarga sekaligus rumah baru. Makassar telah menjadi kampung halaman kedua saya," tulis gelandang 28 tahun itu.

Lima musim di Mattoanging, ia tampil sebanyak 135 kali di semua ajang dan melesakkan 19 gol. Publik pun menerka dua hal: tempat berlabuh selanjutnya, serta siapa yang layak jadi pengganti Pellu di lini tengah.

1. Datang pada 2016, Robert Rene Alberts mengubah PSM dari tim semenjana jadi kandidat juara

Gelandang Wiljan Pluim (kiri) dan pelatih kepala Robert Rene Alberts (kanan) dalam sesi jumpa pers jelang pertandingan lanjutan Liga 1 2018. (Dok. PSM Makassar)

Kabar Pellu pamit kian menegaskan bahwa skuad ideal racikan Robert Rene Alberts segera tinggal kenangan. Masuk saat Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 berjalan, eks juru taktik Arema mengubah Juku Eja dari tim semenjana jadi kandidat juara.

Prestasi membanggakan tak dicapai dalam semalam. Keberhasilan The Dutchman membawa PSM merangsek ke papan atas ditentukan oleh banyak faktor. Yang paling strategis, pembelian pemain serta racikan tim yang pas.

Robert termasuk jeli dalam memberi masukan perihal saran nama ke pihak manajemen. Beberapa pemain yang digaet selama masa baktinya yakni Marc Klok, Rivky Mokodompit, Abdul Rahman Sulaeman, Zulkifli Syukur, Zulham Zamrun serta Wiljan Pluim.

Sejumlah penggawa tim junior pun dipromosikan. Sebutlah bek kanan Asnawi Mangkualam Bahar, gelandang Muhammad Arfan, palang pintu Nurhidayat Haji Haris dan kiper muda Hilmansyah.

2. Musim 2018 jadi tonggak kebangkitan Juku Eja usai paceklik prestasi

Ferdinand Sinaga sedang merayakan gol saat PSM Makassar bertanding melawan Bali United di lanjutan Liga 1 2018, November 2018. (Dok. PSM Makassar/Ahmad Alia)

Sepanjang paruh kedua ISC 2016 dan semusim penuh Liga 1 2017, bongkar pasang skuad dilakoni demi mencari formula tepat. Anak muda dan rekrutan anyar dipasangkan bersama nama-nama lama yang sudah lebih dulu di tim.

Sebutlah Ferdinand Sinaga, Hendra Wijaya, M Rahmat, Reva Adi Utama dan Ardan Aras. Tak lupa Wasyiat Hasbullah, Syamsul Chaeruddin plus Ridwan Tawainella. Bahu membahu mereka membawa panji merah marun kebesaran berpacu dalam persaingan gelar juara.

Puncaknya yakni capaian peringkat dua Liga 1 2018, prestasi terbaik sejak finis di posisi sama pada Ligina 2004. Mereka hanya terpaut satu poin dari Persija Jakarta sang jawara, meski sudah mati-matian saling sikut berebut puncak klasemen sampai pekan penutup.

Skuad PSM musim 2018 layak disematkan label "tim idaman". Kualitas di tim utama nyaris merata, baik senior atau junior. Para pemain cadangan pun kebagian momen unjuk gigi. Suporter yakin tim ini, jika tak banyak diutak-atik, bakal berbicara banyak pada musim-musim selanjutnya.

Baca Juga: Resmi Tangani Persib Bandung, Ini Profil Robert Rene Alberts

3. Label juara Piala Indonesia 2018/19 tak serta merta pertahankan skuad "warisan" Robert

Sejumlah pemain PSM Makassar berjalan keluar lapangan seusai bertanding dengan Becamex Binh Duong asal Vietnam pada semi final leg kedua Piala AFC 2019 zona Asean di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/6/2019). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Sayang, prakiraan ternyata salah. Bulan madu Robert Rene Alberts dan PSM berakhir pada Januari 2019. Dibekali skuad bentukan The Dutchman, Darije Kalezic --juru taktik musim 2019-- mampu mengantar Wiljan Pluim dkk ke podium juara Piala Indonesia 2018/19.

Kendati menambah koleksi trofi di lemari, sekaligus yang pertama dalam nyaris dua dekade, PSM justru jeblok di Liga 1. Mereka finis sebagai tim papan tengah, tepatnya peringkat 12. Inilah catatan terburuk sejak Liga Super 2009/10, yakni posisi ke-13.

Masuk bursa transfer awal musim 2020, sejumlah pilar penting memilih angkat kaki. Marc Klok menyeberang ke Persija, Rivky dipinang Persebaya. Zulham Zamrun kembali bekerja sama dengan Persija. Sedang Bali United amankan tanda tangan M Rahmat.

Bal-balan nasional memang vakum nyaris setahun, tetapi begitu kembali menggeliat, kian banyak penggawa PSM pergi. Mereka yang angkat kaki mayoritas berstatus rekrutan dari musim 2020. Namun ada pula penggawa andalan macam Ferdinand Sinaga, Asnawi Mangkualam serta tentu saja Rizky Pellu.

Baca Juga: PSM Makassar Pakai Jasa Zulham-Nurhidayat di Piala Menpora 2021

Berita Terkini Lainnya