TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pelatih PSM Sayangkan Osas Saha Gagal Cetak Gol Lawan Persita

"Ada terlalu banyak kesalahan," ujar coach Bojan

Pesepak bola PSM Makasar Willem Jan Pluim (kanan) dibayangi pesepak bola Persita Tangerang Aditia Gigis Hermawan (kiri) menggiring bola pada pertandingan putaran pertama Shopee Liga 1 2020 di Stadion Sport Centre Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (6/3/2020). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Makassar, IDN Times - PSM Makassar ditahan imbang Persita Tangerang dengan skor 1-1 pada laga pekan kedua Shopee Liga 1 2020, Jumat (6/3) sore kemarin. PSM sempat unggul lewat gol Asnawi Mangkualam Bahar di menit ke-21, tapi tim tuan rumah menyamakan kedudukan melalui gol bek kiri Edo Febriansyah di babak kedua.

Pada konferensi pers usai pertandingan, pelatih kepala PSM Makassar Bojan Hodak menyebut anak asuhnya sudah bermain baik. Namun, keputusan bertahan usai unggul skor ternyata jadi bumerang.

Baca Juga: Imbang Lawan Persita 1-1, PSM Makassar Gagal Bawa Pulang Poin Penuh

1. Bojan Hodak menyebut partai kontra Persita Tangerang sebagai "pertandingan yang menarik"

Dok. PSM Makassar/Ahmad Alia

"Kami mulai bertahan alih-alih meneruskan gaya bermain di 25 menit awal. Itu adalah sebuah kesalahan. Padahal kami bisa saja menang. Ini adalah pertandingan yang menarik bagi para suporter dan penonton, tapi tidak dengan kami para pelatih karena ada terlalu banyak kesalahan," ujar coach Bojan.

Menyoal kegagalan memetik poin penuh di partai tandang perdana, Bojan berujar masih ada waktu untuk berbenah. "Kami sudah melupakan sepenuhnya apa yang terjadi di musim lalu," lanjutnya.

2. Turun sebagai tandem Giancarlo Rodrigues di sektor depan, penampilan Osas Saha kurang menggigit

Liga-Indonesia.id

Penampilan Osas Saha turut menjadi sorotan. Berperan sebagai tandem Giancarlo Rodrigues di sektor depan, ia gagal memanfaatkan tiga peluang emas di depan gawang Annas Fitranto.

Salah satunya pada menit ke-55, saat umpan silang kiriman Wiljan Pluim urung dikonversi jadi gol kedua PSM. Padahal penyerang 31 tahun itu berdiri bebas lantaran lolos dari kawalan bek-bek Persita.

Bojan menegaskan Osas adalah bagian dari opsi rotasi jelang berlaga di AFC Cup. Namun, dirinya menyayangkan kegagalan upaya sang pemain menyarangkan gol.

"Anda bisa melihat bahwa saya memainkan Ferdinand Sinaga dan Osas Saha secara bergantian, sebab jadwal kami padat. Memainkan mereka bersamaan bukan sebuah langkah tepat. Pertandingan tadi berjalan sulit baginya. Ia gagal mencetak gol, padahal itu akan sangat berarti untuk tim," papar pelatih asal Kroasia itu.

3. Lini tengah Juku Eja kembali kehilangan satu pemain jelang jalani lanjutan AFC Cup

Liga-Indonesia.id

Laga ini turut memakan korban. Rizky Pellu terpaksa harus ditarik pada menit ke-70 lantaran mengalami cedera. Ini jelas kabar yang mengkhawatirkan jelang PSM menjamu Kaya-FC-Iloilo di helatan AFC Cup, Selasa (10/3) mendatang.

Sebelumnya sudah ada Rasyid Bakri yang dibekap cedera hamstring. Lini tengah PSM kian keropos lantaran Wiljan Pluim tengah jalani sanksi disiplin dari AFC. Praktis hanya tersisa  Muhammad Arfan sebagai satu-satunya gelandang murni.

Bojan mengaku masih memikirkan cara menambal masalah pada sektor gelandang. "Harus dilihat bahwa ini adalah laga ketiga kami dalam waktu delapan hari. Jadi para pemain akan merasa lelah. Ini normal, namun yang menjadi perhatian kami adalah melihat siapa yang siap bermain (di laga kontra Kaya FC). Kami sudah pasti akan melakukan beberapa perubahan," ucapnya.

4. Widodo menyebut pemain Persita dibayangi rasa gugup dan lambat panas

Liga-Indonesia.id

Sementara itu dari kubu Persita, Widodo C. Putro selaku juru taktik menyebut satu poin di kandang sendiri sudah maksimal. Ia menyebut bahwa Hamka Hamzah dkk tak kalah dengan tim tamu. Serangan skuat Pendekar Cisadane terlihat lebih tajam di babak kedua setelah masuknya Ricky Kayame dan Elia Basna. Namun, gol pembalik keadaan tak kunjung mereka peroleh hingga peluit panjang dibunyikan.

Dikutip dari situs resmi Persita, coach Widodo mengakui bahwa anak asuhnya dilanda telat panas dan gugup sebab baru kali pertama tampil di kandang.

"Mungkin karena ini pertama home, ya. Pemain juga melihat kemungkinan PSM sebagai tim yang sudah matang, jadi sangat berhati-hati. Akhirnya di babak pertama, kami kecolongan. Di babak kedua saya instruksikan bermain lepas aja. Akhirnya mereka bisa bermain dan bisa menciptakan beberapa peluang. Tapi, ya memang inilah yang sudah maksimal dilakukan," papar Widodo. 

Baca Juga: Alasan Mengapa PSM Tak Pakai Jersey Baru di Pekan Perdana Liga 1 2020

Berita Terkini Lainnya