Mengulik Peran Belanda Membawa Sepak Bola ke Makassar
PROSIT mengawali hadirnya klub-klub sepak bola di Makassar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - PSM Makassar diklaim sebagai klub sepak bola tertua yang masih eksis di Makassar, bahkan di Indonesia. Namun, mereka ternyata mereka bukan klub pertama yang berdiri di Kota Makassar.
Kehadiran PSM tak lepas dari peran orang-orang Belanda yang membawa sepak bola ke Indonesia pada awal abad ke-20. Menurut surut kabar Soerabaijasch Handelsblad edisi 30 Juli 1898, sepak bola belum ada di Makassar pada tahun itu. Apalagi pertandingan sepak bola di Hindia-Belanda baru diadakan di Medan pada 1893 di Medan, antara tim Deli dan Penang asal Malaysia.
Kemunculan klub PROSIT pada 1909 mengawali kelahiran klub-klub di Makassar. PROSIT didirikan orang-orang Eropa dan Belanda yang memang berniat membawa bal-balan ke Tanah Daeng sejak satu dekade sebelumnya. Meski begitu, tidak diketahui apakah mereka pernah melakukan tur ke Jawa, pusat sepak bola Hindia-Belanda.
Baca Juga: Sejarah Panjang PSM Makassar di Kompetisi AFC, DNA Asia!
1. PROSIT menjadi klub sepak bola pertama yang muncul di Makassar
Setelah Prosit, tim-tim lain mulai berdiri dengan basis golongan ras. Ada Excelsior, klub beranggotakan orang-orang Tionghoa, di tahun 1914. Selain Excelsior, kaum peranakan yang sudah lama mendiami Makassar ini juga membentuk Nam Hwa tak berapa lama setelah Excelsior.
Dua tahun berselang setelah Excelsior muncul, tepatnya 1916, komunitas Belanda mendirikan klub kedua yakni Makassaarsche Roode Vischjes (MRV), yang berarti "Ikan Merah Makassar." Agaknya dari sinilah julukan Juku Eja diadaptasi. Komunitas Arab tak ketinggalan dengan klub bernama Annasar.
Tak seberapa lama, penduduk lokal ikut membentuk tim-tim sendiri. Ada Mangoeni, MOS (Maen Ontoek Sport), Bintang Prijaji, Celebes Voetbalbond serta Vios (kelak berganti nama jadi Zwaluwen) yang berisi orang-orang Ambon.
Baca Juga: [FOTO] Nostalgia Suasana Kota Ujung Pandang di Tahun 1972