TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Manis-Getir Perjalanan M Arfan, Gelandang Muda Andalan PSM Makassar

Mulai mencuri perhatian publik sejak Liga 1 musim 2017

Instagram.com/marfan_appang

Makassar, IDN Times - Seiring keroposnya lini pertahanan, Darije Kalezic belakangan mulai bereksperimen di lini tengah saat PSM menjamu Home United, Selasa (30/4). Alih-alih hanya mengandalkan Marc Klok seorang dengan formasi biasa 4-3-3, Kalezic menjajal 4-2-3-1. Asnawi Bahar pun menemani sang kolega Klok di pos gelandang bertahan.

Namun yang menarik adalah keberadaan Muhammad Arfan. Pemain bertipe defensif tersebut turun sebagai gelandang murni. Meski hanya merumput selama 60 menit, tampaknya ini adalah pertanda jika si pelatih anyar mulai menemukan pos yang pas untuk jebolan PSM U-21 tersebut. Jika memang demikian, itu jelas melegakan lantaran ia jarang turun sebagai starter utama musim lalu.

Kamu masih asing dengan nama M Arfan? Padahal si pemilik nomor punggung 18 tersebut bukanlah 'orang baru' di PSM loh. Nih, baca ulasannya:

Baca Juga: Genggam Tiket Fase Gugur AFC Cup, PSM Berambisi Genapkan "Sapu Bersih"

1. Masuk SSB dengan susah payah

Instagram.com/marfan_appang

Pemuda kelahiran Makassar 22 Januari 1998 ini memang sudah gandrung sepak bola sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Dengan dorongan niat menekuni lebih jauh bal-balan, Arfan kecil kemudian meminta izin masuk ke SSB Hananuddin. Kedua orangtua rupanya mendukung langkah sang anak. Namun karena alasan ekonomi dan biaya pendaftaran yang tak sedikit, hal tersebut harus diurungkan cukup lama.

Setelah sang ayah meminjam sejumlah uang, Arfan resmi diterima di sekolah sepak bola bergengsi Makassar tersebut pada tahun 2010. Tak ingin mengecewakan amanah, Arfan berlatih keras hari demi hari. Pengorbanan orangtua jadi motivasi terbesar merintis karier sebagai pemain profesional.

Tak butuh waktu lama, dia langsung catatkan prestasi. Bersama para kolega, SSB Hasanuddin diantar menjadi kampiun kejuaraan Danone Nations Cup tingkat regional. Pada ajang puncak di Jakarta, si utusan Sulawesi Selatan gagal mengulang sukses dan hanya menyabet juara ketiga.

2. Bersinar di bawah polesan Robert Rene Alberts

Instagram.com/marfan_appang

Tahun 2016, Appang (sapaan akrabnya) mulai memperkuat tim muda PSM di ajang Indonesia Soccer Championship U-21 setelah lolos seleksi. Ramang Muda berhasil melaju ke babak kedua, setelah finis di urutan ketiga Grup 3 fase penyisihan grup. Sayangnya mereka tak sanggup melangkah lebih jauh setelah berakhir sebagai juru kunci Grup Y, kalah bersaing dengan Persela, Pusamania Borneo FC dan Bhayangkara FC.

Meski kurang memuaskan di ISC U-21, Robert Rene Alberts selaku pelatih tim utama tetap merekrut sejumlah punggawa dari tim muda. Apalagi Liga 1 musim 2017 mewajibkan seluruh klub mengontrak lima pemain berusia di bawah 23 tahun. Juru taktik asal Belanda itu kemudian menyodorkan nama Arfan kepada manajemen tim.

Sang gelandang muda mengecap debut di tim senior pada pekan pertama Liga 1 2017, saat Pasukan Ramang menjamu Persela di Stadion Andi Mattalatta. Meski hanya bermain selama 45 menit, Arfan mengantar PSM menang dengan skor telak 3-1. Kini dia sudah mencatatkan sebanyak 49 kali penampilan di segala ajang (Liga 1, Piala Indonesia, Piala Presiden dan AFC Cup). Namun belum ada satu gol pun lahir dari kakinya.

Baca Juga: Abdul Rahman, Si Perantau yang Kembali ke Kampung Halaman

Berita Terkini Lainnya