[KLASIK] Mengingat Capaian PSM Makassar di Piala Indonesia 2007
Langkah terbaik Juku Eja sebelum juara di edisi 2018/2019
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Sebelum mengecap sukses juara Piala Indonesia (PI) 2018/19, PSM Makassar dikenal sebagai tim dengan performa angin-anginan di kejuaraan tersebut. Laju terjauh Pasukan Ramang hanya sampai di babak perdelapan final edisi 2007 dan 2012. Namun, perjuangan paling berat dirasakan pada Piala Indonesia (atau yang saat itu dikenal sebagai Copa Dji Sam Soe) 2007.
Pada PI 2012, PSM sesuai regulasi baru bertanding pada putaran kedua. Berbeda dengan PI 2007, di mana anak asuh Syamsuddin Umar dan Radoy Minkovski (masuk di putaran kedua Ligina XIII) tersebut memulai perjalanan dari putaran pertama. Tak ada keistimewaan bagi peserta Divisi Utama, dan itu berlangsung sejak versi baru Piala Indonesia dihelat pada 2005.
Berikut ini IDN Times mengajak pembaca kembali mengenang perjuangan PSM di Piala Indonesia 2007.
1. Putaran Pertama: Bersua Perssin Sinjai
Hasil undian babak pertama Zona 4 (Kalimantan Timur, Sulawesi, Maluku dan Papua) mempertemukan PSM Makassar dan sesama tim Sulawesi Selatan, Perssin Sinjai, yang waktu itu sedang bergelut di Divisi Dua.
Leg pertama berlangsung di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging pada Kamis 24 Mei 2007. Mengistirahatkan sejumlah pemain penting, PSM berhasil menang dengan skor 3-0. Seluruh gol berasal dari Leo Chitescu (38', 54' dan 65'), legiun asing yang waktu itu santer diberitakan akan didepak jelang putaran kedua Ligina 2007. Beberapa hari kemudian, isu tersebut jadi kenyataan.
Pada leg kedua, giliran PSM yang bertamu ke Stadion Andi Bintang markas Perssin. Di hadapan ribuan penonton, anak asuh Charles Lionga itu berhasil menang 2-1. Sepasang gol Perssin datang dari Baso Bintang (44') dan Syahrul (52'). Adapun sebiji gol balasan PSM lahir dari sundulan gelandang asal Togo, Ali Khadafi, di menit ke-55. Meski kalah, agregat 4-2 dan hasil akhir tetap berpihak kepada PSM.
Baca Juga: [KLASIK] Ketika Mattoanging Masih Pentaskan Laga Internasional
Baca Juga: [KLASIK] Mengingat Kembali Setengah Musim PSM Makassar di ISL 2010/11