TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[Klasik] Kiprah Para Striker PSM di Liga Indonesia Musim 2007

Aldo Barreto paling produktif

Pemain PSM Makassar Aldo Barreto (kiri) berusaha menembak bola sementara pemain Persija Jakarta M. Robi (kanan) mencoba menghadangnya pada pertandingan Copa Indonesia 2007 di Stadion Lebak Bulus Jakarta, Selasa (13/11/2007). Persija memenangi pertandingan dengan skor 2-0. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)

Makassar, IDN Times - Divisi Utama Liga Indonesia (Ligina) musim 2007 merupakan musim bersejarah. Itulah musim terakhir kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia dengan format dua wilayah. Pada musim berikutnya, kompetisi bersalin rupa jadi Liga Super Indonesia, kompetisi penuh yang diikuti 18 peserta.

Di musim itu, PSM yang diasuh Radoy Minkovski hanya selesai di posisi lima Wilayah Timur dan terhenti di Babak 16 Besar Copa Indonesia. Tapi penampilan tim Juku Eja cukup menghibur meski diiringi masalah tumpulnya lini serang.

Sebagai nostalgia, berikut ini IDN Times mengajak pembaca kembali mengingat kiprah para striker milik PSM Makassar dalam Ligina 2007.

Baca Juga: Format AFC Cup Berubah, PSM Tunggu Kepastian Venue

1. Ahmad Amiruddin

Penyerang PSM Makassar, Ahmad Amiruddin (kanan) berebut bola dengan pemain Persiwa Wamena, O.K Jhon (kiri) saat bertanding dalam lanjutan Liga Indonesia di Stadion Mattoanging Gelora Andi Mattalata Makassar, Kamis (30/8/2007) malam. Tuan rumah PSM Makassar berhasil mengalahkan tamunya, Persiwa Wamena, dengan skor 2-1 (0-0). (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)

Bisa diplot sebagai pemain sayap atau juru gedor, Ahmad Amiruddin melengkapi ketajaman barisan depan PSM. Tak kenal lelah dalam menyisir tepi lapangan, sosok kelahiran Bone, 3 Oktober 1982, ini selalu tampil menjadi pemecah kebuntuan atau pembuka keunggulan di papan skor.

Beberapa gol krusial yang dilesakkannya membawa Juku Eja selalu berada di barisan terdepan pada persaingan menuju Babak 8 Besar Ligina 2007. Sebagai contoh yakni pertandingan pekan ke-9, ketika sundulannya di menit 84 membuyarkan ambisi Persibom Bolaang Mongondow meraup poin penuh dalam lawatan ke Mattoaging.

Berkat performa tokcer, jebolan tim PSM junior ini masuk dalam skuad timnas Indonesia untuk Piala Asia 2007 dan Piala AFF meski tak pernah turun sebagai starter. Kini, Ahmad Amiruddin menjadi asisten pelatih Borneo FC.

2. Leo Chitescu

Penyerang PSM Makassar, Leo Chitescu (kiri) berusaha melewati pemain Persma Manado, Nur Afik (kanan) saat bertanding dalam lanjutan Liga Indonesia XIII di Stadion Andi Mattalatta Makassar, Selasa (20/3/2007). Tuan rumah PSM Makassar berhasil mengalahkan tamunya, Persma Manado, dengan skor 3-1 (2-0). (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)

Didatangkan dari klub CFR Cluj, publik Makassar menaruh harapan besar di pundak Leontin Chitescu. Kepercayaan kepada pemain berpaspor Rumania ini ternyata tak dibayar dengan lunas oleh yang bersangkutan.

Di beberapa penampilan awalnya, Leo harus diakui sebagai tipikal penyerang yang aktif bergerak sembari sesekali bertukar posisi dengan salah satu gelandang. Sayang, lulusan tim muda Poli Timosoara ini ternyata cuma moncer di pekan-pekan awal Ligina 2007 dan turnamen pramusim Piala Jusuf.

Melempem di sisa putaran pertama Ligina 2007, Leo kemudian didepak pada bursa transfer tengah musim dengan alasan rendahnya produktivitas lini depan. Total dia hanya mengemas 2 gol untuk PSM.

3. Saibou Badarou

Pemain PSM Makassar, Saibou Badarou (kiri) berebut bola dengan pemain Deltras Sudiarjo, Waluyo (kanan) saat bertanding dalam lanjutan Liga Indonesia 2007 di Stadion Mattoanging Makassar, Kamis (29/11/2007) malam. Tuan rumah PSM Makassar berhasil memetik poin penuh setelah mengalahkan tamunya Deltras Sudiarjo dengan skor 2-1 (1-0). (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)

Saibou Badarou direkrut dari klub Swiss, FC Sion, sebagai pengganti Leo Chitescu jelang putaran kedua. Pengalaman berjibaku dalam bal-balan benua Eropa membuat manajemen menaruh ekspektasi besar kepada pemain asal Togo ini.

Namun, harapan tinggal harapan. Saibou hanya sanggup mencetak dua gol selama berseragam merah marun. Lebih jauh, ia turut dituding oleh suporter sebagai biang kegagalan PSM menembus Babak 8 Besar.

Manajemen pun habis kesabaran, terlebih kuartet Togo yang direkrut (Saibou dan tiga kompatriotnya) diharap bisa melambungkan PSM ke tangga juara. Di akhir musim 2007, pemain kelahiran 20 Agustus 1984 ini langsung didepak.

Baca Juga: [KLASIK] Semi Final 2000/2001 PSMS vs PSM: Kutukan Penalti Berlanjut

Berita Terkini Lainnya