TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Eero Markkanen, Sang Ujung Tombak PSM, dalam Rentetan Angka

Dari Finlandia, lalu Madrid sebelum mendarat di Kota Daeng

Instagram.com/eeromark

Makassar, IDN Times Saat pertama kali diperkenalkan oleh pihak manajemen, Eero Markkanen disambut dengan antusias. Reputasinya sebagai penggawa salah satu tim nasional negeri Eropa, ditambah pengalaman menimba ilmu di Real Madrid meski hanya sebentar, membuat suporter menaruh banyak harapan.

Selama dua musim terakhir, PSM acapkali "tak berjodoh" dengan para striker yang direkrut. Problem ketajaman lini depan mulai teratasi. Tajinya sudah terlihat sejak debut dalam seragam merah marun kebanggaan pada akhir Januari silam.

Dengan 10 gol dari 8 kali bermain, Eero seolah menahbiskan diri sebagai ujung tombak andalan PSM. Sebelum merapat ke Tanah Daeng, ia memang lebih banyak berputar-putar di sejumlah klub kawasan Skandinavia dengan durasi kontrak singkat.

Untuk mengenal lebih jauh sosok asal Finlandia ini, berikut kami sajikan profil singkat Eero dalam sejumlah angka.

Baca Juga: Abdul Rahman, Si Perantau yang Kembali ke Kampung Halaman

Baca Juga: Manis-Getir Perjalanan M Arfan, Gelandang Muda Andalan PSM Makassar

1. Tinggi badan menjulang hingga 1,97 meter

Instagram.com/eeromark

Postur tubuh pemilik nama lengkap Eero Pekka Sakari Markkanen ini amat jangkung untuk ukuran penyerang. Dengan tinggi menjulang hingga 1,97 meter, ia tampak mencolok baik dalam sesi foto bersama atau saat berlaga di lapangan. Bahkan Zlatan Ibrahimovic pun lebih pendek dua senti, yakni "hanya" 1,95 meter.

Agaknya ini adalah faktor keturunan. Sang ayah, Pekka Markkanen (tinggi 2,06 meter) adalah mantan atlet basket Finlandia. Begitu juga dengan sang ibu Riikka Ellonen. Yang unik, anak sulung dari tiga bersaudara ini memilih menekuni sepak bola ketimbang menekuni jejak kedua orangtuanya.

Tapi tidak demikian dengan yang lain. Sang adik, Lauri Markkanen, tengah memperkuat tim NBA Chicago Bulls. Sementara si bungsu, Miikka Markkanen, sempat terjun ke dunia basket sebelum pensiun dini akibat cedera.

2. Ada 13 tim sudah diperkuatnya sejak 2010

Instagram.com/eeromark

Pria kelahiran Jyväskylä 3 Juli 1991 ini sudah memperkuat sebanyak 13 klub, termasuk PSM. Memulai karier di akademi klub JJK di kampung halaman, ia kemudian mengawali karir sebagai pemain profesional bersama FC Jyväskylä Blackbird di musim 2010.

Tahun-tahun awal sebagai pemain profesional, Eero mondar-mandir di sejumlah tim Liga Finlandia. Silih berganti ViPa (2011), Jilves (2011, pinjaman dari ViPa), tim senior JJK (2012-13), Warkaus JK (2012, pinjaman dari JJK) dan HJK Helsinki (2013, juga pinjaman dari JJK) diperkuatnya.

Eero baru benar-benar "merantau" di musim 2014 saat menerima pinangan klub Liga Swedia, AIK Solna. Sebanyak 6 gol tercipta dari 14 penampilan. Tampil apik, tim muda Real Madrid Castilla memboyongnya ke Spanyol. Sayang, dirinya hanya semusim merasakan iklim kompetisi Negeri Matador. Rumor kelebihan berat badan berhembus, mengiringi kabar dilepasnya Eero. Sepasang gol berhasil disarangkan dari 10 laga bersama Castilla di Segunda Division

Sempat kembali mengecap Finnish Premier League bersama RoPS (2015), ia kembali ke AIK semusim kemudian. Pamornya sebagai striker baru betul-betul bangkit di masa bakti keduanya untuk kesebelasan asal Stockholm. Total 10 gol dilesakkan sepanjang 35 partai.

Di sela-sela dua musim merumput bersama klub ibu kota Swedia (2016-18), klub Bundesliga.2 Dynamo Dresden (2017-18) dan Superliga Denmark Randers FC (2018) ikut meminjam jasanya. Dilepas AIK, Eero menyeberang ke klub divisi Allsvenskan lain, yakni Dalkurd FF meski hanya bermain setengah musim.

3. Sejauh ini sudah menyarangkan 10 gol bersama Pasukan Ramang

Instagram.com/eeromark

Gagal mengangkat Dalkurd dari jurang degradasi, Eero kemudian mengambil langkah berani. Pria berbobot 97 kilogram itu memilih menerima kontrak PSM Makassar pada awal tahun 2019. Pindah dari kompetisi Eropa dengan segala fasilitas memadai, menyeberang ke Asia Tenggara yang notabene masih tergolong negara berkembang, jelas terasa penuh resiko.

Direkrut melalui rekomendasi eks pelatih Robert Rene Alberts, Eero jalani debut bersama Juku Eja di leg pertama babak 32 besar Piala Indonesia 2018/19 kontra Kalteng Putra. Gol pertama baru datang di leg kedua, kala sundulannya ke gawang Laskar Isen Mulang jadi satu-satunya yang tercipta pada pertandingan tersebut.

Tajinya baru terlihat pada babak 16 besar. Tak main-main, Eero langsung menyarangkan empat gol ke gawang Perseru, lengkapi pesta sembilan gol tanpa balas. Dengan koleksi 5 gol, namanya kini tercantum dalam daftar top skorer Piala Indonesia, bersanding dengan Marko Simic (Persija).

Ketajamannya turut teruji di helatan internasional. Empat kali turun sebagai starter di ajang AFC Cup, Eero juga sudah mengemas 5 gol.

Berita Terkini Lainnya