TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Istimewa Borneo FC Memuji Keberhasilan PSM Jadi Juara

Sebuah cendera mata khusus diberikan pada Wiljan Pluim

Aksi pemain PSM Makassar Wiljan Pluim dalam laga kontra Borneo FC Samarinda, Minggu 16 April 2023. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/YU

Makassar, IDN Times - Borneo FC Samarinda punya cara tersendiri untuk memuji keberhasilan PSM Makassar menjadi juara BRI Liga 1 2022-23. Tak cuma lewat guard of honour, tapi juga melalui pennant flag alias cendera mata yang mereka berikan pada kapten tim sebelum prosesi undian koin.

Saat bertamu ke Stadion Gelora BJ Habibie Parepare pada laga penutup, Minggu malam lalu (16/4/2023), sebuah pennant flag edisi khusus jadi "oleh-oleh" akhir musim mereka untuk Pasukan Ramang yang juga mengangkat trofi.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan PSM Terdekat: Melawan Bali United pada Bulan Juni

1. Pennant flag berbahasa Latin diberikan khusus untuk PSM

Cendera mata khusus yang diberikan Borneo FC Samarinda kepada PSM Makassar pada laga terakhhir BRI Liga 1 2022-23. (Instagram.com/borneofc.id)

Seperti dilansir oleh akun Instagram resmi Borneo FC yakni @borneofc.id pada Senin malam (17/4/2023), pennant flag berbentuk perisai tersebut tetap memakai warna kebesaran mereka yakni oranye dengan aksen putih pada bagian tulisan.

Nah, dalam bagian depan pennant flag tersebut bertuliskan kalimat bahasa Latin berbunyi "Sic vindex creatus est." Jika diterjemahkan, artinya adalah "Demikianlah prajurit itu diciptakan." Sangat sesuai dengan determinasi petarung ala PSM di lapangan hijau.

Baca Juga: Lagu Berjuanglah PSM-Ku dari Suporter-Pemain Bergemuruh di Makassar

2. Memberi cendera mata ke tim lawan jadi tradisi Borneo FC sejak tahun 2014

Cendera mata khusus yang diberikan kapten Borneo FC Diego Michiels kepada kapten PSM Wiljan Pluim pada laga terakhhir BRI Liga 1 2022-23. (Instagram.com/borneofc.id)

Borneo FC sendiri dikenal punya tradisi selalu memberi pennant flag kepada seluruh lawan mereka. Ini sudah mereka lakukan sejak masih berkutat di Divisi Utama 2014, alias sudah berlangsung selama delapan tahun.

Kebiasaan ini, bagi Pesut Etam, adalah gestur respek kepada lawan mereka apapun hasil pertandingannya. Bertukar cendera mata sendiri sudah jadi salah satu item wajib dalam liga-liga luar negeri, termasuk Liga 1 Thailand dan Liga Super Malaysia.

Berita Terkini Lainnya