Analisa PSM VS Persela: Pluim Agresif, Erwin Tampil Solid
Situasi bola mati masih jadi kelemahan besar Juku Eja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Meski cuma imbang atas Persela Lamongan pada Senin kemarin (14/3/2022), grafik permainan PSM Makassar sudah membaik.
Untuk pertama kalinya, angka penguasaan bola PSM mencapai 50 persen. Terakhir kali mereka catatkan ball possession serupa yakni di laga pekan ke-20 BRI Liga 1 2021/22 kontra Persik Kediri, 18 Januari silam.
Menurut Joop Gall, sang pelatih kepala, ini tak lepas dari dua faktor. Taktik menempatkan satu pemain tanpa pengawalan di lini tengah membuat opsi operan jadi lebih banyak.
Lalu, taktik memainkan bola dari kaki ke kaki dan sabar membangun serangan dari belakang memberi dampak positif. Jumlah operan mubazir bisa ditekan, dengan akurasi mencapai 80 persen atau 283 umpan sukses.
Baca Juga: Imbang Lagi, Joop Gall Optimistis PSM Bertahan di Liga 1
1. Wiljan Pluim membuat sektor depan jadi lebih hidup
Menurut statistik PT Liga Indonesia Baru, ada dua pemain PSM dengan kontribusi besar di lapangan. Pertama adalah sang man of the match, Wiljan Pluim, yang menciptakan gol tendangan bebas ciamik di menit ke-12.
Peran gelandang asal Belanda itu memang sangat terasa. Ia menjadi "striker dadakan" lantaran Ferdinand Sinaga tak leluasa dalam pengawalan ketat bek-bek Persela. Pluim bisa melepas tiga tembakan on target, satu crossing yang nyaris berbuah gol ketiga, ditambah dua kali aksi individu.
Pemilik nomor punggung 80 tersebut juga catatkan 37 operan sukses, ditambah sekali intersep. Taktik yang tepat memudahkan Pluim untuk berkreasi.
Baca Juga: Duel PSM Makassar Kontra Persela Lamongan Berakhir Imbang 2-2