Status Liga Belum Pasti, Manajemen PSM: Kami Ikut Apa Kata Pemerintah

Rapat daring para pemilik klub ternyata tak buahkan hasil

Makassar, IDN Times - Seiring dengan status gawat darurat nasional akibat wabah COVID-19, PSSI selaku induk sepak bola Indonesia menangguhkan roda kompetisi Liga 1 2020 hingga tanggal 29 Mei. Namun, batas waktu penghentian sementara kasta tertinggi bal-balan nasional tersebut rupanya masih bisa diperpanjang.

Secara umum, status Liga 1 2020 masih abu-abu. Terlebih tren peningkatan jumlah pasien positif terus menanjak, belum menunjukkan tanda bakal melandai. Sebagai respons, para pemilik klub partisipan menggelar rapat daring pada hari Rabu (27/4) kemarin membahas waktu ideal menggelar kembali liga.

1. PSM Makassar, melalui CEO Munafri Arifuddin, mengembalikan kepastian status Liga 1 2020 ke pemerintah

Status Liga Belum Pasti, Manajemen PSM: Kami Ikut Apa Kata PemerintahSahrul Ramadan/IDN Times

CEO PSM Makassar yakni Munafri Arifuddin ikut serta dalam rapat daring tersebut. Kepada ke-17 pemilik klub lainnya, Appi' --sapaan akrab Munafri-- menjelaskan bahwa manajemen Pasukan Ramang mengembalikan keputusan tentang kejelasan Liga 1 2020 kepada pemerintah, sebagai otoritas tertinggi.

"Memang Liga 1 diistirahatkan sampai 29 Mei. Setelah itu akan dilihat bagaimana sikap pemerintah, apakah bisa melanjutkan atau tidak. Semuanya tergantung apa rekomendasi pemerintah," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times.

2. Status Kota Makassar sebagai zona merah penyebaran virus corona di Sulawesi Selatan tak bisa dinafikan

Status Liga Belum Pasti, Manajemen PSM: Kami Ikut Apa Kata PemerintahANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Sikap PSM mengembalikan keputusan ke tangan pemerintah memang cukup beralasan. Status Kota Makassar sebagai zona merah penyebaran virus COVID-19 di Provinsi Sulawesi Selatan tak bisa disepelekan. Hingga hari Kamis (28/5) pukul 11.00 WITA, jumlah kasus virus corona di Kota Daeng telah mencapai 814 orang, dan terus meningkat setiap hari.

Saat ini para penggawa Pasukan Ramang hanya menjalani latihan secara mandiri di kediaman masing-masing sejak 16 Maret, atau sudah berlangsung selama dua bulan. Mereka memang diinstruksikan oleh tim pelatih untuk terus menjaga kebugaran sembari menunggu status kompetisi.

Baca Juga: Dampak COVID-19, PSM Makassar Tambah Libur bagi Pemain

3. Sikap berbeda ditunjukkan oleh beberapa klub, salah satunya yakni PSIS Semarang yang meminta Liga 1 2020 dihentikan saja

Status Liga Belum Pasti, Manajemen PSM: Kami Ikut Apa Kata PemerintahDok. PSIS Semarang

Sikap berbeda ditunjukkan beberapa klub lain. Tim promosi Persiraja Banda Aceh mengusulkan agar Liga 1 musim 2020 tetap berjalan, dengan syarat standar kesehatan dan keamanan yang lebih ditingkatkan. Di sisi lain, manajemen PSIS Semarang justru meminta agar liga dihentikan saja dan diganti dengan sebuah turnamen.

Sementara itu, pelatih Persib Bandung yakni Robert Rene Alberts meminta PSSI turut mempertimbangkan agenda tim nasional. "Ini bukan karena sebuah liga, tapi kami melihat suatu gambaran yang lebih besar, seperti kualitas dari tim nasional agar pemainnya tetap kompetitif ketika bermain lagi Oktober nanti. Kami harus mempersiapkan pemain supaya mereka bisa mewakili Indonesia di tingkat Asia," ungkap eks pelatih PSM tersebut dalam video unggahan di kanal YouTube-nya pada Rabu (27/5) kemarin.

Baca Juga: Manajemen PSM Makassar Gak Yakin Liga 1 Kembali Bergulir pada 1 April

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya