[KLASIK] Kiprah Singkat Nemanja Vucicevic sebagai Juru Gedor Juku Eja

Makassar, IDN Times - Pembekuan PSSI pada tahun 2015 memaksa kompetisi tiarap total. Liga Super Indonesia, yang baru masuk pekan ketiga, berhenti secara dramatis. Harapan publik melihat sepak bola yang harmonis setelah konflik federasi versus Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), kembali buyar.
Tanpa kepastian usai liga dihentikan, sejumlah pemain asing terpaksa angkat kaki. Upaya mendapat menit bermain, plus dicintai suporter, kandas seketika. Salah satunya yakni Nemanja Vucicevic, striker PSM Makassar asal Serbia.
Saat diperkenalkan pada 5 Maret 2015, suporter terkesima dengan rekam jejaknya. Ujung tombak kelahiran Beograd, 11 Agustus 1979, itu pernah merumput di sejumlah klub Eropa. Antara lain Locomotiv Moskva (2001-2003), FC Koln (2007-2009), Hapoel Tel Aviv (2009-2010) serta Anorthosis Famagusta (2011-2012).
1. Sebelum bersama PSM, Nemanja "Nema" Vucicevic sempat bermain untuk FC Tokyo

Klub terakhir yang dibelanya sebelum menerima pinangan Juku Eja adalah FC Tokyo. Satu setengah musim di Jepang (2012-2013), ia diplot sebagai winger oleh pelatih Ranko Popović. Alhasil dari 37 penampilan, hanya 9 gol berhasil dicetak.
Dilepas oleh FC Tokyo di awal tahun 2014, pria berkepala plontos ini sempat cukup lama berstatus tanpa klub. Barulah jelang LSI 2015, PSM datang menyodorkan kontrak. Di usia yang tak lagi muda, 35 tahun, masa emasnya jelas sudah lewat. Namun tersirat keinginan menutup karier di Asia, sembari mencari pengalaman baru.
Meski sudah memperkuat PSM dalam laga uji coba kontra Yahukimo FC pada 14 Februari 2015, status permanen sempat tertunda akibat masalah teknis. Beruntung, sebulan sebelum kompetisi resmi diputar, problem bisa diselesaikan. Selain Nema --sapaan akrabnya--, turut pula rekan senegaranya yakni gelandang Nenad Begovic.
2. Nema hanya tampil dua kali di ajang resmi dan mencetak satu gol

Nema kembali turun di uji coba terakhir jelang LSI 2015. Bersua Persela Lamongan di Mattoanging pada 8 Maret, PSM menang dengan skor 4-2. Si juru gedor anyar unjuk gigi lewat sepasang gol, salah satunya bahkan tercipta lewat tendangan bebas.
Publik Makassar yakin Nema sudah nyetel dengan tim. Di pekan pembuka (6 April 2015), PSM menggasak tim tamu Persiba Balikpapan dengan skor 4-0. Kendati tak catatkan nama di papan skor, Nema menyumbang satu asis berbuah gol Syamsul Chaeruddin pada menit ke-46.
Kesempatan baru datang di pekan kedua (11 April 2015). Menjamu Sriwijaya FC, duel ternyata berlangsung seru. Saling balas gol terjadi. Nema bukukan gol pertamanya untuk PSM --sekaligus satu-satunya-- via eksekusi titik putih di menit ke-54. Laga tersebut berakhir imbang 3-3.
3. Suporter sempat meminta Nema dipulangkan jelang gelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016

Berita buruk terdengar pada 17 April 2015. Kemenpora membekukan PSSI setelah surat peringatan agar menyelesaikan masalah dualisme klub tak digubris. Dan pada 30 Mei 2015, sanksi pembekuan datang dari FIFA. Alasannya, pemerintah Indonesia terbukti mencampuri urusan internal federasi yang harusnya independen.
Melihat situasi tak pasti, Nema memilih pulang kampung. Tak lama berselang, ia memutuskan gantung sepatu setelah menekuni bal-balan sejak tahun 1999. PSM pun menjadi klub terakhir yang ia bela dalam karier profesionalnya.
Kabar mencuat jelang kompetisi ISC 2016. Suporter meminta pelatih PSM saat itu, Luciano Leandro, kembali merekomendasikan Nema. Ia menyatakan keinginan kembali merumput andai ditawari kesempatan.
"Jika mereka (PSM) serius, saya siap kembali," cuit Nema di akun Twitter @NemaVucicevic pada 7 Maret 2016. Namun, tak ada pembicaraan dilakukan. Harapan tinggal harapan.
Kini, Nema berprofesi sebagai pandit untuk salah satu stasiun televisi Serbia. Ia menetap di Beograd bersama istri dan dua buah hatinya.