FOTO: Jibaku Terakhir PSM Makassar di AFC Cup 2019

Reputasi Binh Duong sebagai "penjegal Indonesia kian sahih?

Makassar, IDN Times - Stadion Pakansari Cibinong, Rabu (26/6) sore, skor memang terpampang gagah 2-1 untuk kemenangan PSM. Namun pelayaran mereka di helatan Asia terhenti akibat agresifitas gol tandang. Sebiji gol Wander Luiz genapkan agregat jadi sama kuat 2-2. Satu tiket tersisa ke babak final AFC Cup 2019 Zona ASEAN pun terbang ke tangan Becamex Binh Duong.

Jika menilik ke belakang, kampanye Juku Eja bisa digambarkan dengan satu kata: anti-klimaks. Tanpa tanding sepanjang 6 laga fase penyisihan grup, mereka justru harus tersingkir dari panggung Asia di babak gugur. Agaknya, reputasi Binh Duong sebagai "penjegal wakil Indonesia" kian sahih. Lihat bagaimana Sriwijaya FC (AFC Cup 2010) dan Persija (Grup G AFC Cup 2019) dikepung sampai tak berkutik.

Baca Juga: AFC Cup: Comeback PSM Atas Becamex Binh Duong Berakhir Anti-Klimaks

1. Palang pintu Abdul Rahman Sulaeman (bawah) selalu menempel ketat striker Binh Duong, Wander Luiz (atas). Si Brasileiro memang konsisten hadirkan ujian bertubi-tubi bagi lini belakang PSM, sebelum lesakkan gol sundulan di menit ke 45+3'.

FOTO: Jibaku Terakhir PSM Makassar di AFC Cup 2019ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

2. Wiljan Pluim (paling kiri) selalu menjadi "pusat perhatian" pemain Binh Duong. Selain pernah berseragam biru di musim 2015, gelandang jangkung itu juga menjadi nyawa sekaligus otak setiap serangan tuan rumah. Di mana Pluim mengolah bola, di situ pemain lawan siap menghadang.

FOTO: Jibaku Terakhir PSM Makassar di AFC Cup 2019ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

3. Kiper Tran Duc Cuong (kanan) harus berjibaku amankan bola dari jangkauan Eero Markkanen (kiri). Selepas laga rampung, ujung tombak Timnas Finlandia itu tegaskan janji segera mengakhiri paceklik gol yang sudah berjalan selama 70 hari.

FOTO: Jibaku Terakhir PSM Makassar di AFC Cup 2019ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

4. Asnawi Mangkualam Bahar (kiri) harus bekerja ekstra keras sore kemarin. Wander Luiz (kanan) berkali-kali mengeksploitasi posnya. Acapkali lolos dari pengawalan, Luiz jadi "musuh utama" penggawa 19 tahun itu selama 90 menit penuh.

FOTO: Jibaku Terakhir PSM Makassar di AFC Cup 2019ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

5. Setelah samakan kedudukan lewat gol bunuh diri Ho Tan Tai (75'), asa Juku Eja baru benar-benar bangkit di menit ke-87. Sepakan first time Aaron Evans lambungkan asa. Mendadak supotter percaya jika mereka akan menyaksikan comeback untuk kali ke sekian.

FOTO: Jibaku Terakhir PSM Makassar di AFC Cup 2019ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

6. Namun hingga peluit panjang ditiup wasit Ahmed Al-Ali asal Yordania, gol ketiga yang dicari tak kunjung tercipta. Bek kiri Benny Wahyudi keluar lapangan dengan gontai. Pemain 33 tahun itu terakhir kali merasakan ketatnya persaingan tingkat Asia di AFC Champions League 2011 bersama Arema.

FOTO: Jibaku Terakhir PSM Makassar di AFC Cup 2019ANTARA FOTOWahyu Putro A

7. Reaksi campur aduk Pasukan Ramang tatkala beranjak dari panggung Asia. Perjuangan sejak matchday pertama penyisihan grup berakhir anti-klimaks. Memang pahit, namun ini bukan lembar terakhir mereka di kompetisi kontinental.

FOTO: Jibaku Terakhir PSM Makassar di AFC Cup 2019ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

8. Ratusan suporter yang setia mengawal PSM di AFC Cup meski harus menempuh jarak lebih dari 1.600 kilometer. Sebagian di antaranya bahkan ikut ke Singapura, Filipina, Laos hingga Vietnam demi dampingi tim kesayangan. Tak ada lautan merah, namun suara mereka tetap nyaring seperti di Mattoanging.

FOTO: Jibaku Terakhir PSM Makassar di AFC Cup 2019ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Namun pujian layak dilayangkan kepada sang Ayam Jantan Dari Timur. Absen dari kejuaraan Asia sejak 2005, debut di AFC Cup --AFC Winners' Cup 2001/02 tidak dihitung-- berhasil dilalui dengan mulus. Dari delapan laga yang telah dijalani, lima diantaranya berakhir dengan kemenangan, termasuk partai leg kedua semi final region Asia Tenggara kemarin.

Kapal phinisi yang membawa PSM menuju sudut-sudut tenggara benua Asia memang telah merapat lantaran tak lagi mampu berlayar. Namun di alam pikir pelaut ulung, ini cuma rehat sejenak. Di pelabuhan, sang nahkoda akan memeriksa inci demi inci armadanya. Memperbaiki, memoles, mengurangi, menambahkan hingga merakit ulang. Ia sadar, kapalnya wajib melaju lebih kencang pada pelayaran selanjutnya.

Siap kembali ke panggung Asia tahun depan?

Baca Juga: Terhenti di AFC Cup, Darije Kalezic Tetap Puji Seluruh Pemain PSM

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya