Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Andi Lala, Legenda Sepak Bola Bone yang Dipuja Suporter Persija

Legenda sepak bola nasional asal Sulawesi Selatan, Andi Lala, saat menjadi bintang iklan salah satu perumahan di Kota Jakarta pada tahun 1981. (Dok. Perpustakaan Nasional RI)
Legenda sepak bola nasional asal Sulawesi Selatan, Andi Lala, saat menjadi bintang iklan salah satu perumahan di Kota Jakarta pada tahun 1981. (Dok. Perpustakaan Nasional RI)
Intinya sih...
  • Andi Lala, pemain sepak bola legendaris asal Sulawesi Selatan yang meraih kesuksesan bersama Persija Jakarta.
  • Bersama Persija, Andi Lala berhasil meraih tiga gelar juara Perserikatan pada tahun 1973, 1975, dan 1978/1979.
  • Setelah pensiun sebagai pemain, Andi Lala melanjutkan kariernya sebagai pelatih di beberapa klub sepak bola Indonesia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Dalam sejarah sepak bola Sulawesi Selatan (Sulsel), ada banyak pemain yang baru meroket saat memperkuat tim selain PSM Makassar. Hal ini sudah berlangsung sejak masa kompetisi Perserikatan. Dari barisan elit nan unik tersebut, ada nama Andi Lala yang dikenal publik sepanjang dekade 1970-an.

Gesit, lincah dan kerap memberi aksi atraktif saat bertanding. Pendukung Persija Jakarta pada masa itu (dan bahkan sekarang) kerap memasukkan nama Andi Lala dalam obrolan tentang siapa saja sosok yang layak menyandang gelar legenda Macan Kemayoran. Untuk menyegarkan ingatan pembaca, berikut IDN Times menyajikan profil singkatnya.

1. Memulai karier profesional sebagai pemain tim internal Persija Jakarta

Potret legenda sepak bola nasional asal Sulawesi Selatan, Andi Lala, dalam daftar skuat Persija Jakarta untuk Kejuaraan Utama PSSI (Perserikatan) 1979. (Dok. Perpusatakaan Nasional RI)
Potret legenda sepak bola nasional asal Sulawesi Selatan, Andi Lala, dalam daftar skuat Persija Jakarta untuk Kejuaraan Utama PSSI (Perserikatan) 1979. (Dok. Perpusatakaan Nasional RI)

Andi Lala, lahir di Bone, Sulawesi Selatan, pada 17 Juni 1950. Dari sejumlah sumber yang dihimpun, terdapat dua versi tentang awal karier Andi Lala. Pertama, ia sempat menghabiskan sebagai pemain PSM Junior di awal dekade 1970-an sebelum akhirnya hijrah ke ibu kota untuk mencari tantangan baru.

Kedua, Andi Lala melulai karier awalnya di PS Jayakarta, klub internal Persija yang sudah memiliki reputasi. Setelah menjuarai kompetisi internal pada tahun 1973, Andi Lala kemudian dipromosikan ke tim inti Macan Kemayoran. Saat itu, tim asuhan Sinyo Aliandoe tersebut sedang berjuang di Kejurnas PSSI atau lazim disebut sebagai Perserikatan.

2. Mentereng bersama Macan Kemayoran, langsung dipanggil perkuat Timnas

Potret Andi Lala (dilingkari) dalam daftar pemain Timnas yang berangkat ke Singapura untuk laga uji coba berlangsung pada Februari 1977. (Dok. Perpuskataan Nasional RI)
Potret Andi Lala (dilingkari) dalam daftar pemain Timnas yang berangkat ke Singapura untuk laga uji coba berlangsung pada Februari 1977. (Dok. Perpuskataan Nasional RI)

Bersama Persija, Andi Lala menjadi salah satu sosok penting dalam meraih tiga gelar juara Perserikatan yaitu pada musim 1973, 1975, dan 1978/1979 (Kejurnas Utama PSSI).  Kemampuannya mencetak gol dan kecepatan di sisi sayap menjadikannya pemain yang sulit dihentikan lawan. Ia bahkan mendapat julukan Si Kijang dari para suporter, membuatnya jadi salah satu pemain kesayangan pendukung Persija.

Selain moncer di level klub, Andi Lala juga menjadi andalan Timnas Indonesia sepanjang dekade 1970-an. Ia merasakan tangan dingin kepelatihan Suardi Arland, Endang Witarsa, Wiel Coerver hingga Frans van Balkom. Tapi, capaian terbaiknya selama berseragam merah putih adalah peringkat 4 cabor sepak bola SEA Games 1977 di Kuala Lumpur, Malaysia.

3. Andi Lala (paling kanan) menjadi pelatih setelah resmi gantung sepatu

Legenda sepak bola nasional asal Sulawesi Selatan, Andi Lala (paling kanan), bersama para pemain Timnas Indonesia pada Pra-Piala Dunia 1976. (Dok. Perpustakaan Nasional RI)
Legenda sepak bola nasional asal Sulawesi Selatan, Andi Lala (paling kanan), bersama para pemain Timnas Indonesia pada Pra-Piala Dunia 1976. (Dok. Perpustakaan Nasional RI)

Setelah gantung sepatu di awal dekade 1980-an, Andi Lala melanjutkan kariernya di dunia sepak bola sebagai pelatih. Ia pernah menangani beberapa klub antara lain Persija Jakarta, Persedikab Kediri, dan Persikota Tangerang. Ia bahkan mengantar Persikota dua kali berturut-turut. Mulai dari menyabet juara Divisi II pada 1995/96, trofi Divisi I musim 1996/97 sekaligus berlaga di Divisi Utama 1997/98.

Setelah itu, pembinaan usia dini menjadi fokusnya. Pada 2003, Andi Lala direkrut Persiba Bantul untuk melatih tim junior yang diisi pemain U-20. Setahun kemudian, tepatnya 1 November 2004 pada usia 54 tahun akibat serangan jantung. Ia dimakamkan di TPU Al Kamal, Rawa Kopi, Kedoya, Jakarta Barat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Ach. Hidayat Alsair
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us