Minim Pembinaan, Dua Atlet Angkat Besi Sulsel Rahmat Erwin dan Ade Rifky Hijrah ke Jatim

Makassar, IDN Times - Dunia olahraga Sulawesi Selatan harus merelakan dua atlet angkat besi terbaiknya, Rahmat Erwin Abdullah dan Ade Rifky Agustian. Keduanya secara resmi telah mengajukan permohonan mutasi untuk pindah dan selanjutnya akan membela provinsi Jawa Timur dalam berbagai kompetisi.
Langkah besar ini diambil demi pengembangan karier dan pencapaian prestasi yang lebih tinggi di masa depan. Surat permohonan mutasi dari kedua atlet beserta pelatihnya, Erwin Abdullah, telah diterima dan kini sedang diproses oleh Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) di kedua wilayah, baik Sulawesi Selatan maupun Jawa Timur.
1. Dua atlet pindah atas inisiatif sendiri

Keputusan Rahmat dan Ade Rifky untuk meninggalkan kampung halamannya didasari oleh keinginan kuat untuk mencari tantangan baru dan lingkungan yang lebih mendukung peningkatan prestasi. Dalam surat permohonan yang mereka ajukan, alasan tersebut disampaikan secara jelas dan lugas, menunjukkan bahwa keputusan ini telah dipikirkan secara matang untuk masa depan karier mereka.
"Adapun alasan kami mengajukan mutasi adalah agar kami dapat berkembang dan meningkatkan prestasi serta masa depan yang lebih baik lagi," tulis Rahmat.
Pernyataan ini diperkuat oleh Sekretaris Umum PB PABSI Sulsel, Attok Suharto, yang menyebut kepindahan ini merupakan inisiatif para atlet sendiri. "Alasan pindahnya karena merasa di Sulsel tidak ada iklim pembinaan cabang olah raga sehingga dia berinisiatif untuk mencari provinsi yang lebih menjanjikan," ungkap Attok, menggarisbawahi persepsi atlet mengenai kondisi pembinaan di Sulsel.
2. Rahmat Erwin mencatat berbagai prestaai gemilang

Kepindahan Rahmat Erwin Abdullah menjadi kehilangan besar bagi Sulsel, mengingat statusnya sebagai salah satu lifter terbaik yang dimiliki Indonesia. Namanya melambung tinggi di kancah internasional saat berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia pada ajang Olimpiade Tokyo 2020. Capaian ini menjadi salah satu puncak prestasinya yang membanggakan.
Tak hanya di Olimpiade, Rahmat juga merupakan langganan juara di berbagai kejuaraan dunia dan regional. Ia berhasil meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Angkat Besi pada tahun 2021, 2022, dan 2023. Selain itu, Rahmat juga sukses menyabet medali emas di ajang Asian Games 2022 Hangzhou serta beberapa edisi SEA Games. Ia bahkan dikenal sebagai pemegang rekor dunia untuk angkatan Clean and Jerk di kelas 73 kg dan 81 kg, menegaskan dominasinya di panggung dunia.
3. Sulsel kehilangan potensi tiga medali emas di PON mendatang

Hengkangnya dua atlet pilar ini diakui sebagai kerugian signifikan bagi kontingen Sulawesi Selatan, terutama dalam menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) di NTT-NTB mendatang. Attok Suharto memprediksi Sulsel akan kehilangan potensi medali yang sangat besar.
"Dengan pindahnya atlet dan pelatih angkat besi itu, maka Sulsel tentu sangat kehilangan. Terutama menghadapi PON NTT-NTB dipastikan Sulsel kehilangan tifa emas (karena ada aturan baru PON) yang sebelumnya di Aceh Sumut hanya satu emas," jelasnya.
Meski demikian, baik Rahmat maupun Ade Rifky tidak melupakan tanah kelahiran yang telah membesarkan nama mereka. Rahmat menyampaikan apresiasi mendalam atas semua kesempatan yang pernah diberikan.
Sebelumnya, saya sangat berterima kasih atas segala pengalaman yang didapatkan selama mengabdi di kampung halaman Sulsel. Saya secara pribadi banyak belajar dan berkembang selama berprestasi untuk Sulsel," ungkapnya.
Senada dengan itu, Ade Rifky turut menitipkan asa untuk masa depan olahraga di provinsinya. "Besar harapan saya semoga PABSI Sulawesi Selatan semakin maju dan berkembang," tutupnya.