Ketua MUI Sulsel Ajak Masyarakat Bersabar dan Ikuti Imbauan Pemerintah

Berdiam diri di rumah menyelamatkanmu dari virus corona

Makassar, IDN Times - Ketua Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan (MUI Sulsel) Anre Gurutta (AGH) KH Sanusi Baco meminta masyarakat untuk bersabar menghadapi pandemi virus corona atau COVID-19 yang kini telah melanda wilayah Sulsel, utamanya di Kota Makassar.

Hal ini disampaikan saat ia bertemu Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb di kediaman pribadinya di Makassar, Jumat (10/4). Menurutnya, salah satu perintah agama yaitu agar selalu mensyukuri nikmat Allah dan berdoa apabila musibah mendatangi, seperti cobaan wabah virus corona yang mendera saat ini. 

“Setiap Khatib di seluruh dunia berdoa, salah satu doanya yakni Ya Allah, jauhkanlah kami dari harga yang tidak terjangkau, jauhkanlah kami dari bala dan saling memfitnah, dan jauhkan pula kami dari wabah penyakit. Agama meminta kita bersabar dan berusaha hingga wabah itu pergi dari kehidupan kita," kata AGH KH Sanusi Baco dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Jumat.

1. Sejak dahulu manusia kerap diberi cobaan

Ketua MUI Sulsel Ajak Masyarakat Bersabar dan Ikuti Imbauan PemerintahDok. Sinergi Foundation

Rais Syuriah PWNU Sulsel ini juga mengisahkan bahwa sejak dahulu manusia kerap diberi cobaan dengan berbagai penyakit. Jenis penyakit itu, kata dia, berbeda-beda dari waktu ke waktu.

"Dulu ada namanya Cika (istilah dalam masyarakat Bugis yang pemaknaannya sakit perut yang melilit). Waktu itu, dalam satu hari di kampung bisa 3 hingga 4 orang meninggal oleh penyakit ini," kata dia.

2. Manusia cenderung menjadikan musuh untuk sesuatu yang tidak diketahui

Ketua MUI Sulsel Ajak Masyarakat Bersabar dan Ikuti Imbauan PemerintahIlustrasi penanganan pasien virus corona. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Salah satu tokoh panutan masyarakat Sulsel yang kini berusia 83 tahun ini mengaku, bisa menyelami situasi kebatinan masyarakat yang sebagian besar terkejut karena kejadian ini. Menurutnya, kecenderungan manusia ialah selalu menjadikan musuh terhadap sesuatu yang belum diketahuinya. 

"Orang bertanya, kenapa disuruh untuk tidak shalat jumat, biasanya diminta luruskan shaf, tapi sekarang disuruh buat jarak, jadi semua serba baru," katanya.

Dia menjelaskan bahwa Al-Qur'an merupakan kitab suci berisi lebih 6.000 ayat, tetapi isi sebenarnya hanyalah 2, yakni perintah dan larangan. Tujuannya untuk memelihara 5 prinsip hidup. 

"Yang pertama setiap orang berkewajiban memelihara agamanya. Kedua wajib memelihara keturunannya. Ketiga wajib memelihara akalnya. Keempat, wajib memelihara hartanya, dan yang kelima wajib memelihara jiwanya dalam artian setiap orang berkewajiban memelihara nyawanya,” jelasnya.

Baca Juga: Darurat COVID-19, MUI Gorontalo Imbau Warga Salat di Rumah Saja

3. Menaati pemerintah untuk berdiam di rumah sama dengan memelihara nyawa

Ketua MUI Sulsel Ajak Masyarakat Bersabar dan Ikuti Imbauan Pemerintahilustrasi ruang isolasi pasien virus corona (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Ketua Yayasan Masjid Raya Makassar ini juga menjelaskan bahwa Islam melarang pembunuhan dan bunuh diri, karena itu melanggar prinsip kehidupan. Jika pemerintah akhir-akhir ini sering menyampaikan perintah dan imbauan kepada seluruh masyarakatnya, dia mengatakan bahwa itulah salah satu tujuan untuk memelihara nyawa dan memelihara jiwa rakyatnya.

"Dengan mentaati apa yang disampaikan pemerintah, berarti kita menjauhkan diri dan menyelematkan diri dari pengaruh negatif virus corona. Salah satu imbauan pemerintah yakni melarang diadakan Salat Jumat dan diganti dengan Salat Dzuhur empat rakaat di rumah masing-masing. Dilarang meninggalkan rumah kalau tidak perlu, dilarang untuk berkumpul dengan jarak yang terlalu dekat. Semua imbauan pemerintah dan imbauan ulama tujuannya untuk memelihara jiwa dan memelihara agama,” lanjutnya.

Hal yang perlu dipahami masyarakat, kata AGH Sanusi Baco, virus ini selalu mencari mangsanya kepada orang yang berkumpul. 

“Shalat Jumat adalah tempat berkumpul ribuan manusia, apalagi Masjid Raya (Makassar) bisa menampung 5.000 jamaah dalam satu hari, maka virus Corona atau COVID-19 akan selalu menunggu mangsanya di Masjid Raya dan juga seluruh masjid di dunia ini. Termasuk juga ajakan untuk tinggal di rumah, itu adalah salah satu prinsip dalam menjaga nyawa dan kehidupan berbangsa dan bernegara kita," katanya.

Baca Juga: Tinggalkan Salat Jumat Tiga Kali Tidak Kafir, Ini Kata Quraish Shihab

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya