Unjuk Rasa Soroti 100 Hari Kerja Bupati Bulukumba Berakhir Ricuh
Bupati Bulukumba tendang ban yang akan dibakar demonstran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Aksi unjuk rasa mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang menyoroti 100 hari kerja Bupati Bulukumba, Sulawesi Selatan, berujung kontak fisik dengan aparat pemerintah setempat.
Ketua Cabang PMII Bulukumba Andi Chaidir Halid mengatakan aksi berlangsung di depan kantor bupati pada Senin (14/6/2021) siang. Kericuhan terjadi di tengah unjuk rasa.
"Saat penyampaian orasi itu, tiba-tiba bupati datang. Dia datang tendang ban. Sementara ban itu belum kita bakar atau apapun itu," cerita Chaidir kepada jurnalis saat dihubungi lewat telepon.
1. Oknum aparatur pemerintah pukul mahasiswa dengan bambu
Chaidir mengatakan, di tengah situasi ribut-ribut itu, tiba-tiba saja datang sejumlah oknum aparatur sipil negara (ASN) dan Satpol PP setempat. "Kemudian pukul kader-kader PMII," katanya.
Bahkan, menurut Chaidir, ada mahasiswa yang dipukuli pakai bambu bahkan dibanting. "Tiga orang itu (kader PMII) yang dipukul ada juga yang dibanting. Dua orang sudah visum juga dan melapor ke polres," ucapnya.
Chaidir menerangkan, aksi digelar untuk menyoroti 100 hari kerja pimpinan daerah Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf alias Andi Utta. Mereka membawa sejumlah isu tuntutan menyoal masalah yang terjadi di sana.
Isu yang yang disorot PMII, kata Chaidir, antara lain dugaan tambang ilegal, penanganan COVID-19, isu pertanian soal kelangkaan pupuk, hingga manajemen pelayanan di dinas-dinas terkait.
Baca Juga: Kasus Nurdin Abdullah, KPK Periksa Eks Bupati Bulukumba
Baca Juga: DPO Kasus Korupsi Pengadaan Kapal Ikan Bulukumba Ditangkap di Makassar