10 Penyandang Disabilitas Pentaskan Teater di Gedung Kesenian Sulsel
Pementasan teater sepuluh penyandang disabilitas di Gedung Kesenian Sulsel Societet de Harmonie di Makassar, Jumat malam (28/7/2023). (Dok. Istimewa)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Sepuluh aktor penyandang disabilitas tampil memukau penonton, dalam pertunjukan teater "Sepuluh Cerita - cerita di Atas Panggung", yang digelar di Gedung Kesenian Sulawesi Selatan Societet de Harmonie, di Makassar, Jumat malam (28/7/2023).
Seorang perempuan juru bahasa isyarat dengan penuh semangat memainkan jari dan mimik wajahnya di atas panggung. Dia menyampaikan suara-suara di balik layar putih berisi pernyataan dari para aktor penyandang disabilitas. Pertunjukan yang disutradarai oleh Syahrini Andriyani ini merupakan hasil dari workshop Teater untuk Penyandang Disabilitas yang didanai oleh program dana Indonesiana Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan Nasional, dengan kategori pendayagunaan ruang publik untuk penerima dampak penyandang disabilitas.
Baca Juga: 5 Manfaat Mengajarkan Teater pada Anak, Seberapa Penting Sih?
1. Para penyandang disabilitas dibekali wokshop singkat selama tiga hari
Pementasan teater sepuluh penyandang disabilitas di Gedung Kesenian Sulsel Societet de Harmonie di Makassar, Jumat malam (28/7/2023). (Dok. Istimewa)Syahrini menjelaskan bahwa awalnya para penyandang disabilitas yang terlibat dalam pertunjukan ini memiliki sedikit pengetahuan tentang teater. Mereka kemudian dilatih melalui program workshop selama tiga hari.
Meskipun waktu yang singkat, semangat para aktor yang besar memungkinkan mereka menyerap hal-hal mendasar dari dunia teater, seperti teknik blocking, unsur dramatisasi, vokal, dan aspek artistik lainnya.
" Awalnya mereka awam soal teater, lalu dengan program workshop ini kita berikan materi dan latihan teater. Ada 4 materi yang diberikan seperti keaktoran, penyutradaraan, artistik dan manajemen produksi teater, mereka latihan praktis hanya tiga hari," ujar Syahrini dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (29/7/2023).
2. Pertunjukan mewakili kisah-kisah hambatan para penyandang disabilitas
Pementasan teater sepuluh penyandang disabilitas di Gedung Kesenian Sulsel Societet de Harmonie di Makassar, Jumat malam (28/7/2023). (Dok. Istimewa)Pertunjukan ini diilhami oleh kisah-kisah hambatan dan harapan para peserta workshop, yang dikemukakan oleh delapan penyandang disabilitas perempuan dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sulawesi Selatan dan dua remaja pria dari SLB YAPTI Makassar. Aktor-aktor tersebut memiliki berbagai jenis disabilitas, termasuk disabilitas netra baik total maupun low vision, serta mantan penderita kusta.
Maria UN, Ketua Umum HWDI Sulsel, yang mendampingi peserta workshop, mengaku terharu melihat penampilan anak-anak disabilitas ini. Ia berharap pertunjukan ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat.
"Ini juga bisa memberi edukasi ke masyarakat bahwa disabilitas bukan hanya persoalan batasan fisik dan kemampuan tapi juga soal aksesibilitas dan inklusi terhadap ruang publik dan juga produksi kebudayaan seperti kesenian khususnya teater," ungkap Maria.
3. Masih ada pertunjukan di Gedung Kesenian Sulsel
Pementasan teater sepuluh penyandang disabilitas di Gedung Kesenian Sulsel Societet de Harmonie di Makassar, Jumat malam (28/7/2023). (Dok. Istimewa)Pementasan berikutnya dijadwalkan akan digelar pada Minggu Malam, 30 Juli 2023, di teater arena Gedung Kesenian Sulsel Societet de Harmonie. Para aktor dan sutradara berharap durasi pertunjukan bisa lebih panjang dari malam pertama dan juga mendapatkan apresiasi yang lebih luas dari publik kota Makassar.
Tim pendukung pementasan telah berupaya membuat pertunjukan jadi sukses. Mereka di antaranya Manager Panggung Uki Fatih, Penata Artistik Alam Raya, Penata Kostum Faridah, Penata Rias Nun Uliya Keysya Pratiwi, Penata Cahaya Sukma Sillanan, dan Operator Sound Ilham.
Baca Juga: Makassar F8 2023, Jadwal, Harga Tiket-Line Up Artis Mengisi Konser