TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

UIN Alauddin Makassar Siap Ringankan UKT Mahasiswa

Sesuai Keputusan Menteri Agama 

Gedung Auditorium Serbaguna UIN Alauddin Makassar. (UIN-Alauddin.ac.id)

Makassar, IDN Times - Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar berkomitmen meringankan uang kuliah tunggal (UKT) bagi mahasiswa. Kampus menindaklanjuti Keputusan Menteri Agama (KMA) yang terbit pada 12 Juni 2020.

KMA yang ditandatangani Menteri Agama Fachrul Razi berisi tentang keringanan UKT pada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) atas dampak bencana wabah COVID-19. Tapi KMA itu tidak bisa langsung diterapkan.

"Kan ini baru kita dapat KMA-nya. Kalau normatifnya harus ada petunjuk teknis (Juknis) surat keputusan (SK) kembali turunan KMA," kata Kepala Sub Bagian Humas UIN Alauddin Makassar Ismi Sabariah kepada IDN Times, saat dikonfirmasi, Selasa (16/6).

Baca Juga: Kemendikbud Pastikan Tidak Ada Kenaikan UKT di Masa Pandemik COVID-19

1. Pihak kampus akan membahasnya secara internal

(Mantan Wapres RI, Jusuf Kalla hadi di UIN Makassar, Rabu, 13 November 2019) Aan Pranata/IDN Times

Menurut Ismi, KMA secara umum masih bersifat universal karena hanya mengacu pada keputusan pusat. KMA belum secara spesifik mengatur poin-poin bagaimana keringanan UKT bagi mahasiswa diberlakukan. Karena itu, pihak kampus UIN Alauddin Makassar akan melakukan pertemuan internal lebih awal sebelum mengambil kebijakan.

Pemberlakuan keringatan UKT bagi mahasiswa akan disampaikan setelah pertemuan dengan jajaran internal dan satuan kerja masing-masing di lingkup UIN Alauddin Makassar.

"Untuk teknisnya, misalnya harus setor apa, kemudian apa yang menunjukkan kalau ini anak (mahasiswa) yang perlu dikurangi UKT-nya, itu harus masing-masing ada juknis sesuai dengan SK rektor masing-masing," ujar Ismi.

2. Mahasiswa harap keringanan UKT segera terwujud

IDN Times / Aan Pranata

Salah satu mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Makassar, Faisal Mustafa mengatakan, selama ini dia diwajibkan membayar UKT sebesar Rp400 ribu. UKT dibayarkan sejak tahun 2014 sesuai angkatannya.

"Itu dibayarkan per semester. Tapi sekarang saya sudah bayar Rp1,1 juta karena sudah lebih dari empat tahun," kata Faisal.

UKT dibayarkan terbagi menjadi lima kategori sesuai dengan fakultas masing-masing. Di fakultasnya, UKT mulai dari Rp400 hingga Rp1,8 juta. Mahasiswa yang tidak berapa lama lagi bakal mendapatkan gelar sarjana ini berharap KMA ditindaklanjuti serius oleh pihak kampus.

Kebijakan untuk meringankan UKT mahasiswa sebagaimana yang tertuang dalam KMA dianggap penting, mengingat kondisi saat ini menurutnya, tidak begitu mendukung.

"Saat ini pandemi COVID-19. Stabilitas khususnya dalam sektor ekonomi tentu terganggu. Begitu pun kita, mahasiswa, orang tua kesulitan untuk membantu membayar UKT jika pendapatan tidak menentu," ucapnya.

Baca Juga: Mahasiswa Cari Mendikbud Viral, Kritik Kuliah Online dan UKT

Berita Terkini Lainnya