Tolak Sekretariat Digusur, Jurnalis Kampus UMI Makassar Dipolisikan
Pihak kampus hendak merelokasi sekretariat mahasiswa UMI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Dua orang mahasiswa sekaligus jurnalis kampus di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan, berurusan dengan kepolisian. Keduanya dilaporkan terkait kasus dugaan penganiayaan atau pengrusakan pada Pasal 351 Ayat 1 atau Pasal 406 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Laporan tertuang dengan bukti laporan polisi bernomor: LP/413/X/2021/Polda Sul-Sel/Restabes Mksr, tanggal 16 Oktober 2021. Kedua mahasiswa dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unit Penerbitan dan Penulisan Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UPPM) yang dipolisikan adalah Ari Anugrah dan Sahrul Pahmi.
"Kami sampai sekarang tidak tahu dan belum tahu siapa yang melaporkan ini ke kepolisian," kata Ari saat ditemui di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia-Lembaga Bantuan Hukum (YLBHI-LBH) Makassar, Senin (1/11/2021).
1. Diduga buntut penolakan relokasi sekretariat mahasiswa
Ari mengaku, surat pemanggilan dari kepolisian baru diterima pada Senin pagi tadi. Kedua mahasiswa Fakultas Sastra UMI ini menduga, laporan ke polisi itu merupakan buntut dari persoalan internal. Sebelumnya, mereka menolak sekretariat UUPP UMI digusur oleh pihak kampus untuk direlokasi.
Ari menyatakan, upaya eksekusi atau pengosongan sekretariat UPPM menggunakan ekskavator terjadi pada 16 Oktober 2021 pagi. "Di dalam sekretariat hari itu masih banyak barang dan ada satu teman yang juga tidur. Kalau tidak dihadang itu ekskavator mungkin ada korban," ucap Ari.
Ari menampik bahwa saat upaya pengosongan sekretariat saat itu, mereka melawan. Justru, kata Ari, dia sempat mendapat perlakuan kasar dari pihak keamanan kampus. "Saya dipiting di leher sama sekuriti. Tapi saya lepaskan, dan saya mundur, tidak ada yang melawan," ujarnya.
Baca Juga: Kasus Dosen Dianiaya, Mahasiswa UMI Makassar Demo Tutup Jalan
Baca Juga: Penganiayaan Sesama Dosen UMI Makassar, Berawal dari Rapat Daring