TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terlibat Bentrok, Dua Mahasiswa UNM Kena Panah

Lima orang lainnya menderita luka-luka

Barang bukti penyerangan mahasiswa (IDN TImes/Sahrul Ramadan)

Makassar, IDN Times - Dua kelompok mahasiswa beda fakultas di  Univeritas Negeri Makassar (UNM), terlibat bentrok pada Kamis (21/11). Dua orang luka terkena tembakan anak panah.

Kedua fakultas yang terlibat bentrok itu adalah fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) melawan mahasiswa dari Fakultas Seni dan Desain (FSD). Bentrokan terjadi di area Kampus UNM Parangtambung, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar sekitar pukul 13.41 Wita.

"Dua orang mahasiswa dibawa ke Rumah Sakit Haji Makassar karena terkena anak panah. Lima lagi luka," kata Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin.

Baca Juga: Polisi: LSM Tunggangi Pembakaran dan Perusakan di Kampus UMI 

1. Dua kelompok saling serang dengan batu dan senjata tajam

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Bentrokan ini mengakibatkan dua mahasiswa FSD terkena anak panah. Keduanya adalah, Irsanuddin (21) yang mengalami luka terkena busur di belakang telinga kiri serta Ferdinand (21) terkena busur di bagian perut sebelah kiri.

Sementara dua orang lainnya, yaitu Ahmad (23) dan Rasuli (20), luka ringan terkena lemparan batu. Mereka yang menjadi korban hingga saat ini disebutkan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Selain dua korban itu, Kata Arif ada beberapa mahasiswa yang mengalami luka-luka di leher, paha, serta di kaki akibat lemparan batu. Tiga korban mahasiswa FBS, yakni Muslim (19), Resky (23) dan Ilham (23).

"Tapi tadi anggota bilang sudah ada dipulangkan juga, saya belum tau siapa-siapa," ucapnya.

2. Pemicu bentrokan karena provokasi salah satu kelompok mahasiswa

IDN Times/Fadli Syahputra

Berdasarkan hasil keterangan saksi yang tak lain adalah pihak keamanan kampus lanjut Arif, pemicu bentrokan karena saling provokasi. Sekelompok mahasiswa yang diduga dari FSD tiba-tiba masuk ke gerbang FBS. Dua fakultas ini memang bersebelahan.

"Ada yang membawa senjata tajam jenis ketapel, bom molotov, parang serta batu dan langsung melakukan penyerangan," ucap Arif menuturkan keterangan saksi.

Berjumlah 20, mahasiswa yang menyerang bahkan sempat melempar molotov ke Sekretariat Bengkel Sastra (Bestra). Situasi itulah yang memicu mahasiswa FBS membalas menyerang.

Berita Terkini Lainnya