TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tentara Bantu Penegakan Protokol Kesehatan di Makassar

Penyebaran kasus COVID-19 di sejumlah kecamatan masih tinggi

Distribusi APD medis di RS Pelamonia Makassar. IDN Times/Kodam XIV Hasanuddin

Makassar, IDN Times - Seribuan anggota TNI Angkatan Darat bakal ikut berpatroli di Kota Makassar dalam upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19. Para tentara membantu tim gabungan yang selama ini aktif bersosialisasi dan mengedukasi di wilayah rawan penularan.

"Kita sudah rapat koordinasi dan diberikan perbatuan dari TNI. 1000 personel TNI di luar Polri yang sekarang akan melakukan patroli wilayah dan tempat berkumpul lainnya," kata Ketua Satuan Tugas Penegakan Disiplin Gugus Tugas COVID-19 Makassar M Sabri, kepada jurnalis, Senin (10/8/2020).

Baca Juga: Semua THM di Makassar yang Buka saat Masih Pandemik Disebut Ilegal

1. Penyebaran kasus di sejumlah kecamatan dianggap masih tinggi

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Sabri menjelaskan, TNI diturunkan untuk menegakkan kedisiplinan warga. Sebagian orang dianggap masih membandel dengan tidak mengindahkan aturan atau protokol kesehatan dalam upaya pencegahan COVID-19. Contohnya penggunaan masker serta menjaga jarak aman di tempat umum.

Rendahnya kedisiplinan warga disebut ikut mempengaruhi penyebaran kasus COVID-19. Per Senin 10 Agustus 2020 pukul 23.59 Wita, tercatat total 6.101 kasus positif di Makassar, 1.87 orang di antaranya masih dirawat.

Ada sejumlah kecamatan yang mendominasi jumlah kasus terbanyak. Yakni Kecamatan Rappocini dengan 815 kasus, Biringkanaya 771 kasus, Panakkukang 671 kasus, dan Tamalate 626 kasus.

"Masih ada beberapa kecamatan yang dianggap masih tinggi dan pergerakannya (penularan) masih cepat sekali," ucap Sabri.

2. Tingkat penularan COVID-19 di Makassar diklaim sudah terkendali

Petugas gabungan memeriksa kelengkapan surat keterangan bebas COVID-19 bagi pengendara yang masuk ke Kota Makassar. IDN Times/Istimewa

Ketua Tim Epidemiologi Penanganan COVID-19 Kota Makassar Ansariadi mengklaim bahwa penularan kasus belakangan ini mulai terkendali. Merujuk omzet, ada penurunan sekitar 40 hingga 60 kasus per hari.

Omzet yang dimaksud adalah total keseluruhan dari kasus yang dirilis setiap hari. Misalnya, jika hari ini kasus yang dilaporkan mencapai 90, maka 40 hingga 60 kasus di antaranya adalah data dari kasus yang diambil dari laporan sehari sebelumnya.

"Sekarang kita stagnan. Kita tahan lajunya di angka 60 per harinya," ucapnya.

Menurut Ansariadi, terkendalinya angka penularan dalam beberapa pekan terakhir seiring dengan masifnya sosialisasi dan penindakan yang dilakukan pemerintah. Proses edukasi yang gencar, membuat masyarakat perlahan sadar pentingnya menjalankan protokol kesehatan.

Baca Juga: Prihatin! Siswa Kurang Mampu di Makassar Belajar Online di Kuburan

Berita Terkini Lainnya