TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Swab Negatif, Jenazah Pasien Probable Corona di Makassar Dibawa Pulang

Jenazah sempat ditahan rumah sakit, disangka COVID-19

Ilustrasi. Petugas pemulasaran jenazah pasien Covid-19 RSUD RAPB PPU (IDN Times/Istimewa)

Makassar, IDN Times - Setelah menunggu berjam-jam, pihak keluarga pasien DB, akhirnya menerima hasil pemeriksaan tes swab dari Rumah Sakit Awal Bros Makassar. Jenazah pasen berusia 60-an tahun itu sebelumnya ditahan saat hendak dibawa oleh keluarganya karena hasil swab belum keluar.

Pasien meninggal dunia pada Rabu, 14 Oktober 2020, sekitar pukul 19.45 WITA. "Iya, hasil PCR negatif (COVID-19). Hasil disampaikan pukul 12.23 WITA," kata Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar, dr Mery Monica kepada IDN Times saat dikonfirmasi, Kamis (15/10/2020).

1. Keluarga diizinkan membawa pulang jenazah

Keluarga pasien di Makassar menolak jenazah dimakamkan secara COVID-19 karena hsil swab belum keluar. IDN Times/Istimewa

Mery mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan tim Satgas COVID-19 dan jajaran petugas kepolisian agar jenazah boleh dibawa oleh piha keluarga. Mengingat, pihak keluarga pasien sudah menunggu di rumah sakit sejak malam kemarin.

"Jadi pemulasarannya diberlakukan seperti jenazah pada umumnya seperti biasa. Tidak mengikuti protokol pemulasaran COVID-19. Dan sudah dibawa pulang juga oleh pihak keluarganya," ungkap Mery.

Baca Juga: Keluarga Jenazah Probable di Makassar Tolak Pemakaman ala COVID-19

2. Pihak rumah sakit sempat menduga pasien probable COVID-19

Ilustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Mery menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter rumah sakit yang menangani, pasien awalnya diduga probable COVID-19. Pasien masuk ke rumah sakit sekitar pukul 10.00 WITA kemarin. Pukul 17.00 WITA, pihak keluarga bersedia agar pasien diperiksa menyesuaikan protokol COVID-19.

Hasil pemeriksaan, kata Mery, pasien tersebut masuk dalam kategori kasus probable melalui hasil CT scan serta pemeriksaan darah. Pasien akhirnya ditangani sesuai standar penganan pasien corona. "Vonis awal suspek ke COVID-19, bukan (penyakit) jantung," jelas Mery.

Baca Juga: Hasil Swab Belum Ada, Keluarga Ngotot Bawa Jenazah dari RS di Makassar

Berita Terkini Lainnya