Sedih, Kasus Penelantaran Hewan Peliharaan di Makassar Masih Tinggi
Pemilik hewan wajib menerapkan prinsip Animal Welfare
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Yayasan Sahabat Satwa Makassar (YSSM) mencatat sejumlah kasus kekerasan terhadap hewan. Mulai dari penelantaran hingga penyiksaan. Beragam faktor yang memicu, antara lain kurangnya kesadaran manusia untuk merawat dan menjaga dengan baik hewan peliharaannya.
"Sudah banyak kasus kekerasan dan penelantaran yang kami tangani. Misalnya kasus kekerasan terhadap anjing yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang menyiksanya dengan mengikat moncong dan ke empat kakinya dengan sangat kencang untuk dijual dan konsumsi," kata Selvy, anggota YSSM kepada IDN Times, Jumat (15/10/2021).
1. Beragam faktor penyiksaan dan penelantaran hewan
Selvy menyebut, YSMM begitu banyak menangani kasus kekerasan terhadap hewan. Pada umumnya, hewan yang menjadi korban adalah anjing dan kucing. "Penelantaran hewan peliharaan banyak disebabkan oleh faktor ekonomi. Paling hanya sekitar 20 persen hewan-hewan yang berada di penampungan karena disiksa," ujarnya.
Selebihnya, kata Selvy, hewan-hewan tersebut ditelantarkan begitu saja. Menurut Selvy, masyarakat harus memiliki kesadaran bahwa dalam menanggulangi konflik dengan satwa domestik maupun liar tidak bisa lagi dengan cara-cara yang dapat menyakiti atau melukai hewan tersebut.
Para pemilik sangat sering menelantarkan hewan peliharaan karena tidak lagi mampu memberi makanan. "Kemudian perceraian dan komplain dari tetangga membuat para pemelihara hewan membuang peliharaannya," kata Selvy.
Baca Juga: Heboh, Kera di Maros Kejar-kejaran dengan Warga saat Masuk Permukiman
Baca Juga: Kera Turun ke Pemukiman di Maros, Kejar-kejaran dengan Warga