TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PSSI Sulsel Benahi Sistem Perwasitan usai Heboh Pengeroyokan

Kualitas sebagian wasit di daerah diakui masih rendah

Wasit korban pengeroyokan di kompetisi Liga 3. (Twitter/asean.football)

Makassar, IDN Times - Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulawesi Selatan bakal menyeleksi ulang wasit untuk memimpin pertandingan Liga 3 ke depan.

Langkah itu ditempuh menyusul pengeroyokan terhadap wasit Romi Daeng Rewa oleh pemain PS Nene Mallomo pada pertandingan Liga 3 zona Sulsel beberapa waktu lalu.

"Ini tentu adalah bagian dari upaya evaluasi yang kami lakukan agar kejadian di 2021 tidak terulang kembali di tahun ini," kata Sekretaris Umum Asprov PSSI Sulsel Ahmadi Djafri saat dihubungi IDN Times Rabu (5/1/2022).

Baca Juga: 6 Pemain PS Nene Mallomo Aniaya Wasit Ditahan, Terancam 6 Tahun Bui

1. Masih ada pihak yang tak paham dengan aturan pertandingan

Tangkapan layar video pengeroyokan wasit Romi Daeng Rewa di laga babak 6 besar Liga 3 Sulsel antara PS Nene Mallomo Sidrap versus Gasma Enrekang di Stadion Bumi Massenrempulu Enrekang, Jumat 24 November 2021. (Dok. Istimewa)

Ahmadi mengatakan, sederet peristiwa penganiayaan yang dialami wasit di Indonesia, khususnya Liga 3, menjadi atensi. Menurutnya, penganiayaan di lapangan hijau, terutama terhadap perangkat pertandingan, tidak bisa ditolerir.

Selain kualitas kepemimpinan wasit, dia menilai sebagian masyarakat masih belum paham dengan keputusan wasit pada suatu pertandingan. Kesalahpahaman tersebut yang biasanya memicu keributan.

"Jangan sampai kan tim itu juga (yang bertanding) tidak paham dengan Law of The Game yang ada," ucapnya.

2. PSSI akui kualitas wasit level daerah kalah jauh

Ilustrasi wasit. (Pixabay.com/planet_fox)

Selama ini, kata Ahmadi, wasit yang diturunkan setiap pertandingan Liga 3, sudah sesuai dengan kapasitas kemampuan yang ada. Namun dia mengakui kualitasnya masih kalah jauh dibandingkan wasit nasional yang memimpin pertandingan Liga 1 atau Liga 2.

"Saya mendudukjan satu permasalahan antara wasit itu. Makanya kalau orang mengontekskan sama, tentu tidak bisa. Karena di sini ada perbedaan kualitas," ucapnya.

Bagi Ahmadi, perbedaan kualitas inilah yang selalu dianggap sebagai pokok masalah dalam pertandingan.

"Makanya InsyaAllah ke depan juga kan setelah evaluasi kita pikirkan terobosan apa yang bisa kita lakukan untuk itu (perbaikan)," dia menambahkan.

Baca Juga: Wasit Liga 3 Sulsel Dikeroyok Pemain, PSSI Geram

Berita Terkini Lainnya