TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi Galakkan Patroli Cegah Penyerangan Sekolah

Dua kasus penyerangan sekolah terjadi dalam sepekan

Ilustrasi patroli petugas polisi. (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Makassar, IDN Times - Aparat Polrestabes Makassar meningkatkan intensitas patroli wilayah untuk mengantisipasi kejadian penyerangan sekolah.

Polisi menerima laporan terjadi dua kasus penyerangan sekolah dapan sepekan. Yakni penyerangan SMA Negeri 11 Makassar di Jalan Letjen Mappaodang pada Rabu, 24 November, lalu SMA Nasional di Jalan Ratulangi pada Kamis, 25 November 2021. Polisi masih memburu kelompok penyerang.

"(Patroli) ditingkatkan untuk meredam, menghentikan, mengungkap terjadinya penyerangan beberapa sekolah beberapa hari yang lalu," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polrestabes Makassar AKP Lando dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/11/2021).

Baca Juga: Viral di Medsos, SMA di Makassar Diserang Sekelompok Orang

1. Polisi sita sejumlah senjata tajam

Ilustrasi. Patroli wilayah petugas Polrestabes Makassar/Polrestabes Makassar

Lando mengatakan, patroli dilaksanakan oleh Personel Sabhara Polrestabes Makassar bersama pertugas polsek di masing-masing wilayah kecamatan. Selain sekolah, patroli menyisir sejumlah lokasi yang biasanya digunakan pelajar nongkrong saat jam pulang sekolah.

Lando bilang, setelah peristiwa penyerangan SMA Nasional, Kamis lalu, pihaknya langsung menggelar patroli dengan menyisir wilayah yang teridentifikasi menjadi tempat persinggahan dan tempat kumpul-kumpul para siswa.

"Patroli yang digelar mendapati pelajar nongkrong di salah satu warung di Jalan Sunu, Makassar. Saat menggeledah polisi menemukan busur, anak panah di bawah meja tempat pelajar nongkrong," kata Lando.

2. Sekolah diserang dengan busur dan balok serta dilempari batu

Tangkapan layar rekaman video penyerangan di SMA Nasional Makassar/Istimewa

Lando mengatakan, senjata tajam yang didapati saat itu telah disita. Sementara pelajar yang sempat nongkrong bubar setelah melihat kedatangan anggota polisi.

Menurut Lando, kelompok penyerang dua sekolah di wilayahnya menggunakan senjata tajam. Mulai dari busur seperti yang disita, hingga melempari sekolah dengan balok dan batu. Lando menegaskan pihaknya masih menyeliki kasus ini. Polisi juga sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang.

Berita Terkini Lainnya