Panggung Rakyat di Makassar Gaungkan Penolakan Omnibus Law UU Ciptaker
Digelar dengan serangkaian kegiatan dan penyajian data
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Metode berbeda dilakukan demonstran yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Makassar, untuk menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja, Jumat (16/10/2020). Demonstrasi mengusung tema Festival Rakyat digelar di pertigaan Jalan AP Pettarani-Jalan Sultan Alauddin, pukul 18.00 WITA.
"Item aksi kali ini ada kuliah umum di jalanan yang akan dilaksanakan, terus ada pameran data, live musik, live mural dan lain-lain seperti nonton bareng," kata koordinator pengunjuk rasa Gerakan Rakyat Makassar, Aurarevo kepada jurnalis saat ditemui di sela unjuk rasa, malam ini.
1. Omnibus Law dianggap bermasalah dan harus ditolak
Aurarevo menjelaskan, aksi bertujuan untuk mengampanyekan lebih dalam persoalan undang-undang yang dianggap sangat menyengsarakan rakyat. Mulai dari elemen buruh hingga pelajar. Menurutnya, masyarakat perlu diedukasi bahwa Omnibus Law adalah produk hukum yang lebih mementingkan investor.
Sementara kepentingan rakyat di luar pemilik modal dan tidak punya kekuatan, kata dia, akan disingkirkan. "Aksi jalanan ini penting untuk dijadikan sebagai ruang edukasi. Bukan sekadar mengkoordinir massa aksi namun lebih dari itu, memberikan informasi kepada masyarakat bahwa UU ini bermasalah," jelasnya.
Baca Juga: Alasan Mahasiswi Makassar Getol Demo Tolak Omnibus Law hingga Malam
Baca Juga: Gak hanya Bakar Ban, Mahasiswa Makassar Bikin Mural Kritik Omnibus Law