TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masjid Raya Makassar Mulai Gelar Kegiatan Religi Secara Tatap Muka 

Pengurus masjid terapkan protokol kesehatan secara ketat

Suasana Masjid Raya Makassar saat bulan Ramadan, Jumat (23/4/2021). IDN Times/Sahrul Ramadan

Makassar, IDN Times - Kelompok majelis taklim di Masjid Raya Makassar kembali menggelar pengajian dan ceramah dengan metode tatap muka. Sebelumnya, kegiatan keagamaan yang berpotensi menimbulkan kerumunan dibatasi untuk mencegah penularan COVID-19.

"Ada majelis taklim An Nur dan majelis taklim Athirah. Kedua-duanya bertempat di sini dan kegiatannya kadang gabung kadang dipisah," kata Imam Masjid Masjid Raya Ustaz Syahrir saat ditemui, Jumat (23/4/2021).

1. Pengajian majelis taklim sudah berjalan sebelum masuk Ramadan

Suasana Masjid Raya Makassar saat bulan Ramadan, Jumat (23/4/2021). IDN Times/Sahrul Ramadan

Kegiatan religi dengan pertemuan tatap muka di Masjid Raya Makassar diklaim jadi yang pertama digelar di antara masjid lain di daerah ini. Syahrir menyebut, kegiatan sudah terlaksana sebelum memasuki bulan suci Ramadan dan akan berlanjut sesuai jadwal yang telah ditetapkan. 

Meski telah berjalan lama, kata Syahrir, kegiatan tatap muka di Masjid Raya tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. "Itu hal yang mutlak. Menggunakan masker selama kegiatan dan menjaga jarak," ujarnya.

Baca Juga: Riwayat Masjid As' Said, Peninggalan Pedagang Arab di Pecinan Makassar

2. Kegiatan dilaksanakan di ruang terbuka

Suasana Masjid Raya Makassar saat bulan Ramadan, Jumat (23/4/2021). IDN Times/Sahrul Ramadan

Syahrir menjelaskan, ketua majelis taklim di Masjid Raya Makassar meminta agar pengajian dan ceramah berkelompok digelar kembali. Permintaan itu kemudian dia teruskan ke AGH. Sanusi Baco selaku pimpinan masjid untuk meminta pertimbangan. Mengingat, kondisi saat ini masih pandemik COVID-19.

"Beliau mengizinkan dengan syarat dan ketentuan dalam pelaksanaan itu dianjurkan untuk tidak dilakukan di ruang tertutup supaya kalau orang masuk tidak padat," ungkapnya. 

Kegiatan pengajian dan ceramah pun akhirnya dilaksanakan di ruang terbuka lantai satu masjid. Jemaah yang ikut dibatasi hanya 50 persen dari biasanya. "Biasanya kan banyak karena syarat dan ketentuan itu makanya dibatasi," ucap Syahrir.

Baca Juga: Alquran Raksasa Ditulis Tangan Ada di Masjid Raya Makassar

Berita Terkini Lainnya