TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jurnalis Perempuan Diduga Dilecehkan Honorer Pemkot Makassar

Pelaku melecehkan korban di gedung Balai Kota Makassar

Kantor Balaikota Makassar (IDN Times/Sahrul Ramadan)

Makassar, IDN Times - Seorang jurnalis perempuan di Kota Makassar mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat bertugas meliput di Kantor Balai Kota Makassar, Jalan Ahmad Yani, Rabu (4/11/2020).

Korban berinisial FT, jurnalis media online yang diduga dilecehkan secara verbal oleh oknum pegawai honorer Pemkot Makassar.

"Awal-awal itu dia liat-liat saya. Dia pantau begitu, dari tangga, pas saya lewat dia panggil-panggil saya. 'cewek-cewek' sambil dia kedipkan matanya," kata FT saat berbincang dengan IDN Times, Rabu.

1. FT mengaku diajak masuk ke WC

Ilustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

FT mengatakan, peristiwa tidak mengenakkan itu terjadi sekitar pukul 13.00 WITA. Saat itu dia hendak menuju ruangan khusus jurnalis yang bertugas di Pemkot Makassar. Saat baru memasuki lantai satu kantor, FT curiga karena horer tersebut memantaunya dari lantai dua.

Di dalam gedung Balai Kota Makassar, lantai satu dan lantai-lantai berikutnya memang agak terbuka. Seseorang bisa menyaksikan orang yang berlalu-lalang dari lantai atas. Orang itu, kata FT, baru saja keluar dari WC dan menunggunya melintas dari arah berlawanan.

"Pas saya lewat di depannya (honorer), dia bilang, siniki-siniki. Kayak iya (memanggil masuk ke WC). Jadi saya bilang 'kenapa ko, kurang ajar sekaliko," ujar FT dengan suara bergetar.

Baca Juga: Pandemik Picu Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Makassar

2. Situasi sedang sepi saat peristiwa terjadi

Ilustrasi kekerasan pada perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

FT yang risih dan terlanjur marah, kemudian menegur honorer tersebut. Setelah itu, FT lalu bergegas meninggalkan honorer itu dan menjauh dari lokasi. FT mengungkapkan, jalur itu hampir tiap harinya dia lalui ketika hendak meliput di Kantor Balai Kota Makassar.

Saat peristiwa terjadi, jalur yang biasanya FT lalui cukup sepi. "Saya lihat itu bajunya baju honorer. Warna abu-abu, satu orang menunggu di dekat tangga lantai dua depan PTSP," kata FT.

Lebih lanjut, FT mengaku terpukul dengan kejadian yang menimpanya. FT rencananya akan berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar. "Saya butuh waktu sedikit untuk menenangkan diri. Apalagi saya tidak punya bukti yang kuat karena perlakuannya itu," imbuh FT.

Baca Juga: Fakta Baru Kasus Pos Polantas di Makassar Dilempar Molotov

Berita Terkini Lainnya