Ahli Waris Sangkal Benda Pusaka di Museum Bone Dicuri
Pemkab Bone didesak meminta maaf secara terbuka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Kabar tentang hilangnya benda-benda pusaka di Museum La Pawawoi di Kabupaten Bone, menemui titik terang. Barang-barang itu tidak dicuri, melainkan diambil kembali oleh ahli waris.
Andi Baso Bone, ahli waris yang mengaku mengambil benda-benda pusaka, menampik kasus pencurian yang dilaporkan oleh Dinas Kebudayaan Bone. Sebelumnya pihak Dinas menyebut 94 persen benda pusaka Kerajaan Bone yang tersimpan di museum hilang dicuri.
"Mengenai benda-benda yang ada di museum itu adalah koleksi milik pribadi bapak saya almarhum Andi Mappasissi Petta Awangpone," kata Andi Baso saat dihubungi IDN Times, Selasa (18/1/2022).
Baca Juga: Museum Dibobol Maling, Pusaka Kerajaan Bone di Sulsel Hilang
1. Keluarga ahli waris tinggal di museum sejak tahun 1978
Andi Baso menjelaskan, benda milik ayahnya diambil kembali setelah dia menerima surat pemberitahuan pengosongan museum dari Pemda Bone pada 10 Januari 2022. Dalam surat yang diterima, Andi Baso diberikan jangka waktu agar museum dikosongkan paling lambat tanggal 24 Januari 2022. Dia pun bersikap kooperatif meninggalkan museum akhir pekan lalu.
Andi menuturkan, dia bersama orang tua dan saudaranya, telah menempati museum sejak tahun 1978 silam. Saat itu usianya baru empat tahun. Almarhum ayahnya adalah seorang pemangku adat kerajaan di Bone.
Andi Baso bercerita, sebelum menempati museum, dia bersama orang tua tinggal di Jalan Sungai Kapuas, Bone. Namun karena tertimpa musibah, rumahnya runtuh. Koleksi benda pusaka milik ayahnya pun terbengkalai. Karena memiliki banyak koleksi, pemerintah saat itu pun memohon agar benda bersejarah itu disimpan di museum. Ayah Andi Baso juga diminta untuk tinggal di sana.
"Koleksi-koleksi orang tua saya juga disimpan di museum itu," terang Andi Baso.
Baca Juga: KIPI Sulsel: Kematian Dua Warga Bone Tidak Terkait Vaksin