Wagub Sulsel Ungkap Tiga Persoalan Reformasi Agraria
Di Sulsel masih marak terjadi konflik lahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengungkap, ada tiga persoalan pokok dalam melaksanakan reformasi agraria. Mulai dari ketimpangan penguasaan tanah negara, timbulnya konflik agraria yang dipicu tumpang-tindihnya kebijakan distribusi lahan pada masa lalu, hingga timbulnya krisis sosial dan ekologi di pedesaan.
Hal itu dia ungkapkan saat membuka rapat koordinasi gugus tugas reformasi agraria Sulawesi Selatan di Makassar, Kamis (25/04).
“Ke depan kita berharap konflik agraria di masyarakat bisa teratasi,” kata Andi Sudirman.
1. Wagub Sulsel akui konflik lahan masih marak terjadi di Sulsel
Adik kandung Menteri Pertanian Amran Sulaiman itu mengakui konflik lahan masih marak terjadi di Sulsel, khususnya rumah ibadah, pendidikan, dan tanah adat. Oleh sebab itu perlu dilakukan evaluasi atau menindak tegas para mafia tanah.
Bahkan pemerintah Sulsel, menurut Andi, harus menata ulang kepemilikan, penguasaan, dan penggunaan sumber agraria terkhusus tanah. “Harus ada komunikasi yang baik untuk menjalin hubungan dengan berbagai instansi mulai pusat hingga antar lembaga,” ucap Andi Sudirman.
Baca Juga: KLHK: Lahan Kritis Terbesar Ada di Sulawesi Selatan