PSBM XIX, Pengusaha Bugis Makassar Diajak Tanam Modal di Sulsel
Pengusaha diajak berinvestasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XIX, berlangsung di Center Point Of Indonesia (CPI) Makassar, Minggu (16/6). Pertemuan itu dihadiri sejumlah pejabat termasuk Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, Mantan Gubernur Sulsel Syahrul Sulaiman, dan Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Saat membuka acara Syafruddin mengajak seluruh masyarakat agar memanfaatkan tawaran-tawaran pariwisata untuk menikmati kekayaan alam Indonesia, yang akan berdampak positif pada peningkatan perekonomian. “Kita ingin memberikan kesejahteraan terhadap masyarakat,” ucap Syafruddin. Apalagi saat ini Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) telah dikenal dunia.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Sri Lanka, Ada Tapak Tilas Bangsawan Bugis!
1. Beri kemudahan kepada investor berinvestasi
Oleh sebab itu Syafruddin berharap pemerintah provinsi/daerah agar memberikan kemudahan kepada investor untuk berinvestasi. Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengungkapkan kegiatan ini bisa membantu mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat. Apalagi jika berhasil di dunia usaha.
“Di Sulsel sekarang banyak daerah membutuhkan investasi. Mulai hotel hingga kawasan-kawasan wisata,” ucap Nurdin. Dengan begitu maka pusat pertumbuhan ekonomi baru bisa tercipta, sehingga bisa memberdayakan masyarakat.
Baca Juga: 10 Pesona Artis Berdarah Bugis yang Bikin Hati Adem, Manis!
Wakil Bupati Wajo Amran mengaku pihaknya akan melobi para pengusaha agar bisa berinvestasi di Wajo. Sebab PSMB ini merupakan kesempatan bagi pemerintah daerah mengajak pengusaha asal Sulsel menanamkan modal di kampung halaman.
“Pengusaha yang sukses di perantauan bisa kembali di Sulsel berinvestasi,” tambahnya. Banyak daerah yang bisa dikembangkan di daerah Wajo, salah satunya Danau Tempe yang bisa dijadikan objek wisata.