Gubernur Nurdin: Masyarakat Sulsel Tolak Gerakan People Power
Semua harus menjaga kerukunan bangsa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah bersama tokoh agama, pemuda, dan seluruh ulama menolak gerakan people power. Penolakan itu ditandai dengan melakukan tanda tangan petisi saat hadir buka puasa bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, di Hotel Claro, Makassar, Jumat sore (17/5).
“Masyarakat Sulsel menolak people power,” kata Nurdin Abdullah. Seperti diketahui. gerakan people power disuarakan sejumlah politisi yang mendukung calon presiden nomor urut 02, Prabowo-Subianto-Sandiaga Uno. Gerakan ini menyuarakan adanya dugaan kecurangan di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, khususnya di Pemilihan Presiden (Pilpres), serta menyangsikan hasil rekapitulasi surat suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Baca Juga: Serukan People Power, Oknum Pegawai Pemprov Sulsel Diringkus Polisi
1. Masyarakat diimbau tidak ikut gerakan people power
Masyarakat tidak perlu bersikap berlebihan dalam merespons hasil Pemilhan Umum (Pemilu). Oleh karena itu Nurdin mengimbau agar masyarakat tidak ikut ajakan oknum untuk ikut gerakan people power. Sebab, imbuhnya, menjaga kerukunan bangsa merupakan salah satu poin kesepakatan 10 tokoh muda yang berkumpul di Museum Kepresidenan Bogor, Rabu lalu.
Beberapa tokoh yang hadir, antara lain Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putri Gus Dur Yenny Wahid, Wali Kota Bogor Bima Arya, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Kemudian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, dan Wagub Jatim Emil Dardak.
"Kami semua sepakat menjaga kerukunan bangsa,” tutur mantan Bupati Bantaeng dua periode ini.
Baca Juga: Ditahan, Eggi Sudjana Menilai Kasusnya Janggal
Baca Juga: [LINIMASA] Data dan Fakta Arus Mudik Lebaran 2019