TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wanita Makassar Ikut Suami Pengungsi Asal Rohingya Pindah ke Kanada

Wanit asal Makassar itu diberi izin menetap di Kanada

Ninik dan Enayatullah bersama dua anaknya dikawan petugas Rudenim Makassar dan Jakarta. (istimewa)

Makassar, IDN TImes - Wanita asal Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), berinisial NI, memutuskan pindah kewarganegaraan mengikuti suaminya, ME, pria yang berstatus sebagai pengungsi asal Rohingya.

Pasangan suami-istri itu mengajak serta dua anaknya untuk pindah ke Kanada, setelah diberikan kesempatan resettelment atau pindah ke negara lain oleh Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kota Makassar, Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Sulsel.

Kepala Rudenim Makassar, Alimuddin mengatakan, resettlement ini cukup langka di mana istri yang merupakan WNI juga dapat kesempatan untuk mengikuti suaminya pindah ke negara lain.

"Ini adalah case yang jarang sekali. Istri dari pengungsi yang seorang warga negara Indonesia diberikan kesempatan oleh Kanada untuk mengikuti suaminya resettlement," kata Alimuddin dalam keterangannya, Kamis (24/11/2022).

1. Rudenim Makassar mengawal keberangkatan mereka

Pengungsi asal Rohingya, Enayatullah (pakai tongkat) saat dikawal petugas Rudenim. (istimewa)

Lanjut Alimuddin, sebelum ikut suami ke Kanada, NI terlebih dahulu harus mengikuti pemeriksaan kesehatan di Jakarta. Keberangkatan NI dan keluarganya ke Jakarta difasilitasi oleh Rudenim Makassar dan Rudenim Jakarta.

"Keberangkatan pengungsi dan keluarganya untuk pemindahan ini menggunakan pesawat Garuda GA 605 kemarin (Rabu) pukul 12.15 Wita dan tiba pada pukul 13.40 Wib di Jakarta," terang Alimuddin.

2. Pasangan ini menikah pada tahun 2018

Ilustrasi Menikah (IDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar)

Dalam keterangan tertulis,, ME mengatakan sudah berada di Indonesia sebagai pengungsi sejak tahun 2013, lalu ia bertemu dengan istrinya pada tahun 2018.

"Karena banyaknya konflik yang terjadi di Myanmar pada saat itu, saya akhirnya memutuskan pergi. Saya sempat bekerja di Malaysia sebelum tiba di Indonesia dan menjadi pengungsi. Kemudian bertemu dengan istri pada tahun 2018, ia yang merawat saya saat saya sakit sendirian," katanya.

Baca Juga: Rudenim Makassar Deportasi WN Myanmar usai Dipenjara 6 Tahun

Berita Terkini Lainnya