TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terungkap Hasil Autopsi Virendy, Mahasiswa Unhas Tewas saat Diksar

Hasil autopsi jenazah Virendy akan dibawa ke pengadilan

Rumah duka Virendy Marjefy (19), mahasiswa Unhas yang tewas saat mengikuti Diksar Mapala 09. (Istimewa)

Makassar, IDN Times - Hasil autopsi jenazah mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas), Virendy Marjefy (19), yang tewas diduga dianiaya, telah diterima pihak Polres Maros. Penyidik mengaku, hasil autopsi itu akan dipakai di pengadilan.

Hal itu diungkapkan Kepala Unit (Kanit) Pidana Umum (Pidum) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Maros, Ipda Wawan Hartawan kepada IDN Times Sulsel saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat sore (10/3/2023). 

"Hasil (autopsi) ini akan kita jadikan sebagai alat bukti terhadap temuannya tim dokter. Karena tidak mungkin saya abaikan alat bukti ini, karena sangat penting saat saya ajukan nanti di pengadilan. Nanti ahlinya yang menjelaskan," ungkap Wawan.

Diberitakan, Virendy, mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik ini tewas saat mengikuti Diksar Mapala 09 Teknik di Tompobulu, Maros, Sabtu pagi, 14 Januari 2023. Tapi kabar itu baru diketahui keluarga sabtu sore setelah korban dibawa ke Makassar.

1. Hasil autopsi, Virendy meninggal karena gagal jantung

Kuburan mahasiswa Unhas yang tewas saat diksar Mapala digali untuk otopsi. (Istimewa)

Ipda Wawan Hartawan menjelaskan, hasil autopsi dan temuan dokter terungkap bahwa penyebab sehingga Virendy meninggal karena kegagalan jantung, akibat sirkulasi darah ke jantung terhambat oleh sebab adanya sumbatan lemak.

"Jadi tidak ada pendarahan, tapi karena adanya penyumbatan sirkulasi sehingga darah tidak mengalir ke jantung. Sebenarnya kami sebagai penyidik tidak bisa menjelaskan secara detail soal medis, makanya nanti ahlinya yang jelaskan," terangnya.

2. Penyidik sebut foto lebam Virendy hanya keterangan saksi

tangkapan layar, diduga luka lebam pada bagian tubuh mahasiswa Unhas yang tewas saat mengikuti Diksar 09. (Istimewa)

Sementara itu, terkait dengan adanya tanda-tanda dugaan penganiayaan berdasarkan foto-foto luka lebam, seperti di kaki dan bagian tubuh sebelah kiri yang ada di tubuh almarhum Virendy, pihak penyidik menganggap bahwa hal itu hanya keterangan saksi.

"Itu (luka goresan dan lebam) kan keterangan saksi yang menjelaskan, karena suatu alat bukti itu akan dikuatkan dengan keterangan-keterangan saksi dengan para peserta dan para panitia (penyelenggara Diksar) yang lain," Ipda Wawan menjelaskan.

Baca Juga: Virendy Diduga Disiksa saat Diksar Mapala Unhas, Kuburan Dibongkar

Berita Terkini Lainnya