Babak Baru Dugaan Korupsi Smart Toilet Makassar, 16 Orang Diperiksa
Kejari Makassar masih kumpulkan data
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pihak Kejaksaan Negeri Makassar dan Kantor Cabang Kejaksaan Negeri (Cabjari) Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, masih menyelidiki dugaan tindak pidana kasus korupsi Smart Toilet.
Smart Toilet yang dibangun sejak 2018 di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Makassar ini, menelan anggaran kurang lebih Rp17 miliar.
Pihak Kejari Makassar dan Cabjari Pelabuhan Makassar hingga kini masih menghitung kerugian negara. "Masih dalam proses penghitungan, belum sampai pada hasil kerugian negara," kata Kepala Cabjari Makassar, Rionov Oktana kepada IDN Times, Jumat sore (5/8/2022).
1. Periksa 16 orang dan saksi ahli
Kepada IDN Times melalui pesan WhatsApp, Rionov mengatakan, sejauh ini pihaknya masih proses penghitungan kerugian negara sekaligus pemeriksaan saksi-saksi.
"Jadi sampai sejauh ini pemeriksaan saksi-saksi dan ahli, ada 16 orang kita mintai keterangannya, kita juga sedang pengumpulan alat bukti lain," ungkap Rionov.
"Mohon maaf, kalau terkait dengan materi (pemeriksaan) belum bisa kami sampaikan. Jadi yang bisa kami sampaikan hanya itu (pemeriksaan saksi)," lanjutnya.
Diketahui, pihak Cabjari Pelabuhan Makassar menyelidiki dugaan korupsi Smart Toilet yang diduga menelan anggaran Dana Insentif Daerah (DID) melalui Dinas Pendidikan Makassar.
Cabjari Pelabuhan Makassar mendalami dugaan korupsi Smart Toilet yang dibangun di Kecamatan Wajo pada tiga titik SD atau SMP dengan dana Rp699 juta lebih. Sementara di Kecamatan Ujung Tanah ada tujuh titik dengan anggaran Rp1,065 miliar
Baca Juga: Ada Smart Toilet, Siswa di SD Ini Pilih Pakai yang Lama