TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada Smart Toilet, Siswa di SD Ini Pilih Pakai yang Lama

Melihat pemanfaatan smart toilet di sekolah Makassar

Kondisi bangunan Smart Toilet di SDN Melayu Muhammadiyah, Makassar, Selasa (19/7/2022). Dahrul Amri/IDN Times Sulsel

Makassar, IDN Times - Kejaksaan Negeri tengah menyelidiki dugaan korupsi pengadaan toilet pintar alias smart toilet yang tersebar di 84 sekolah se-Makassar, Sulawesi Selatan. Dibangun pada tahun 2018, sebagian toilet ternyata tidak efektif penggunaannya.

Proyek smart toilet dibangun dengan anggaran Rp17,69 miliar. Pembangunannya tersebar pada 84 sekolah SD dan SMP negeri di 15 kecamatan se-Makassar.

Salah satu bangunan smart toilet berdiri di SD Negeri Melayu Muhammadiyah di Jalan Muhammadiyah, Kecamatan Wajo. Di sekolah itu, toilet yang dibangun dari Dana Insentif Daerah (DID) Dinas Pendidikan Makassar jarang dimanfaatkan sehari-hari.

"Kita kira ini toilet sesuai namanya, kayak di mal-mal itu. Tapi sampai sekarang tidak digunakan," kata salah satu guru setempat, Siti Rahmi saat ditemui wartawan, Selasa (19/7/2022).

Baca Juga: Aroma Korupsi Smart Toilet di Makassar, Danny: Bukan Zaman Saya

1. Toilet sesekali dipakai oleh guru

Kondisi salah satu unit Toilet Smart di SDN Melayu Muhammadiyah Makassar, Selasa (19/7/2022). Dahrul Amri/IDN Times Sulsel

Ada dua bangunan toilet pintar di SD Negeri Melayu Muhammadiyah Makassar. Masing-masing terdiri dari delapan ruangan.

Penampakan ruangan seperti umumnya toilet yang dinding dan lantainya berubin. Terdapat kloset dengan tuas penyiram air otomatis. Juga ada keran air dengan selang.

Rahmi mengatakan, dari delapan ruangan toilet pintar, hanya satu yang sesekali dipakai oleh para guru. Pada ruangan toilet lain yang jarang dipakai, terlihat mulai timbul kerak di lantai dan kloset. 

"Kita guru yang pakai. Murid sini tidak mau pakai karena keran air dari awal macet, biasa menyembur airnya kan makanya itu mereka (siswa) takut pakai," kata Rahmi.

2. Alasan siswa lebih memilih toilet lama

Ilustrasi toilet rusak yang dijadikan sebagai pot bunga di SDN Melayu Muhammadiyah Makassar, Selasa (19/7/2022). Dahrul Amri/IDN Times Sulsel

Rahmi mengatakan, di sekolahnya terdapat lima ruangan toilet lama. Toilet itu yang selama ini ramai digunakan siswa. Siswa disebut lebih nyaman dengan toilet klasik yang di dalamnya terdapat gayung dan ember.

"Sebenarnya anak-anak lebih suka toilet manual, kalau yang ini (smart toilet) anak-anak masih kaku, apalagi toilet ini biasa semprot-semprot airnya," kata Rahmi.

Selain itu, kata Rahmi, smart toilet di sekolahnya juga belakangan tidak dapat berfungsi karena mesin airnya hilang dicuri. Kejadiannya sekitar pekan lalu. "Ada dua mesin air, mesinnya untuk tarik air bukan air PDAM. Sudah kita laporkan ke polisi," dia melanjutkan.

Baca Juga: Dugaan Korupsi Smart Toilet, Kejari Agendakan Pemeriksaan Saksi

Berita Terkini Lainnya