Virus Corona pada Kelelawar Wuhan Tiongkok Berbeda dengan Indonesia
Secara alamiah, corona ada pada tubuh kelelawar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Virus Corona jenis baru atau Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang awal mewabah dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, hingga kini telah mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia. Hingga saat ini, total korban meninggal dunia sudah mencapai 493 korban jiwa.
Menurut data Centre for System Science and Engineering (CSSE) John Hopkins University, Amerika Serikat, Rabu (5/2), tercatat sebanyak 24.505 orang terinfeksi virus Corona yang tersebar di seluruh dunia.
Virus yang belum ditemukan obatnya ini, diduga kuat berasal dari kelelawar. Yang mengejutkan, virus ini juga rupanya ada di dalam tubuh kelelawar yang hidup di Indonesia.
"Virus Corona itu secara alamiah ada di kelelawar. Tapi bagi kelelawar itu tidak menimbulkan penyakit bagi dirinya," kata Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Sulselbar, Drh Agung PJ Wahyuda saat ditemui IDN Times di Klinik Hewan Pendidikan Universitas Hasanuddin, Rabu (5/2).
Agung juga mengatakan, virus itu disebut Corona karena bentuknya yang menyerupai crown atau mahkota. Mahkota inilah yang akan menempel pada sel untuk diinfeksikan. Selain tidak menimbulkan penyakit pada manusia, kata dia, virus Corona yang ada pada kelelawar juga tidak ada hubungannya dengan manusia.
1. Virus Corona pada kelelawar Indonesia berbeda dengan virus Corona di Wuhan
Meski demikian, Agung memastikan virus Corona yang ada di tubuh kelelawar di Indonesia berbeda dengan virus Corona di Wuhan. Dia menyebut, virus Corona yang mewabah di Wuhan merupakan tipe 2019-nCoV, sementara di Indonesia bisa jadi merupakan virus Corona tipe lain.
"Corona yang di Wuhan itu disebut 2019-nCoV atau Novel Coronavirus. Kalau Corona yang lain bisa saja ada. Beberapa virus di kelelawar ada yang bukan Corona tapi sekali lagi itu bukan 2019 NcoV. Di Indonesia itu tidak ada. Beda karena dia bukan 2019 NcoV," kata Agung.
Agung menjelaskan virus Corona tidak hanya terdapat di kelelawar melainkan juga di hewan lain seperti kucing dan anjing namun dengan tipe berbeda. Misalnya tipe FIVP dan FCoV pada kucing dan CCOV pada anjing.
Dia juga menyebutkan bahwa tren virus Corona juga ada yang bersifat dapat ditularkan ke manusia seperti HCoV-229E, HCoV-OC43, dan SARS.
"Di manusia juga ada tapi sekali lagi, dia bukan tipe 2019 NcoV. Makanya orang kan sering bingung ada Corona di mana-mana. Padahal Corona itu umum karena dia cuma bentukan virus yang menyerupai corona atau crown," ucap Dosen Luar Biasa Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ini.
Baca Juga: Klarifikasi RS Wahidin Makassar Disebut Tangani Pasien Virus Corona
Baca Juga: 10 Mahasiswa Asal Sulsel yang Kuliah di Tiongkok Negatif Corona