Gubernur Sulsel Beri Rp100 Juta Tiap Daerah untuk Berantas Stunting
Pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pemberantasan stunting di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak bisa dilakukan sepenuhnya oleh satu pihak saja. Sebab stunting merupakan bukti rendahnya kualitas kesejahteraan sebgian kelompok masyarakat.
Stunting yaitu suatu kondisi pada balita di mana tinggi badan sangat kurang jika dibandingkan dengan umur mereka. Masalah ini biasanya disebabkan beberapa faktor antara lain kondisi sosial ekonomi, gizi ibu hamil dan kekurangan gizi pada bayi.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, bahwa stunting seharusnya tidak boleh terjadi di Sulsel, mengingat predikat provinsi ini sebagai salah satu penyangga pangan nasional. Maka dari itu, dia meminta kepada seluruh jajaran kesehatan di daerahnya agar lebih menguatkan kolaborasi dalam pemberantasan stunting, mulai dari tingkat pusat sampai ke tingkat desa.
"Kalau semua berkolaborasi, bersinergi, saya yakin pencegahan stunting itu bisa kita atasi," kata Nurdin Abdullah usai melakukan upcara peringatan Hari Kesehatan Nasional di Rujab Gubernur, Selasa (12/11).
1. Database kependudukan harus dibenahi
Di samping itu, kata Nurdin Abdullah, perbaikan data penduduk juga harus dilakukan seperti data tingkat pendapatan, data riwayat kesehatan, terlebih lagi data kehamilan. Sebab ibu hamil dengan kondisi ekonomi lemah biasanya sangat rawan. Maka dari itu harus segera dilakukan antisipasi secara dini.
"Ini harus kita fokuskan. Tapi saya kira intinya adalah stunting itu kita bisa atasi dengan antisipasi dini. Nah kalau kita punya database, seperti ketika terdeteksi hamil, kita sudah lihat riwayat pendidikan, pekerjaan, itu kan penting, apalagi sangat berpengaruh oleh gizi," paparnya.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Bakal Pantau Kasus Gizi Buruk dan Stunting Lewat Layar
Baca Juga: Angka Kematian Ibu Hamil dan Melahirkan Masih Tinggi di Sulsel