TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tarif Tes PCR Turun, Warga Makassar: Kalau Bisa Lebih Murah Lagi

Warga pertanyakan harga PCR baru diturunkan sekarang

Warga menjalani tes usap (swab test) melalui mobil tes polymerase chain reaction (PCR) saat tes usap massal di Kecamatan Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/9/2020). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Makassar, IDN Times - Masyarakat memberikan tanggapan terkait kebijakan pemerintah yang menurunkan harga tes PCR. Sebelumnya, pemerintah menurunkan batas biaya tertinggi tes PCR di mana biaya tertinggi untuk Jawa-Bali sebesar Rp275 ribu dan Rp300 ribu untuk daerah di luar Jawa-Bali.

Luthfi Fauzia (27), perantau asal Malang di Kota Makassar biasa menggunakan moda transportasi udara untuk pulang ke kampung halamannya. Dia mengaku heran dengan kebijakan pemerintah yang baru menurunkan harga tes PCR sekarang.

"Kalau harganya bisa turun segitu kenapa nggak dari awal dikasih murah, padahal tau sendiri dulu pas COVID-19 masih tinggi penyebarannya banyak orang butuh tes PCR juga, tapi karena mahal orang jadi nggak mau," kata kepada IDN Times, Jumat (29/10/2021).

1. Keluhkan harga PCR bervariasi

Ilustrasi Tes Usap/PCR Test. IDN Times/Hana Adi Perdana

Bulan September lalu, Luthfi sempat melakukan perjalanan udara dari Makassar ke Malang dengan biaya PCR sebesar Rp525 ribu, itu pun yang hasilnya paling lama. Dari Malang ke Makassar, dia kembali membayar PCR sebesar Rp495 ribu. 

Dengan begitu, dia harus merogoh kocek sebesar Rp1,02 juta hanya untuk tes PCR. Belum lagi harga tiket yang juga di kisaran Rp500 ribu. Artinya, dalam sekali perjalanan, dia mengeluarkan uang sekitar Rp2 juta.

Dia menyebutkan harga tes PCR dibuat bervariasi. Jika ingin hasilnya cepat, maka calon penumpang akan membayar lebih mahal. Padahal menurutnya, cepat atau lambatnya hasil PCR keluar tak ada kaitannya dengan uang.

"Lalu kenapa juga di saat penyebaran COVID-19 mulai menurun seperti sekarang malah ada aturan wajib PCR? Padahal penyebaran COVID-19 di bandara atau pesawat nggak tinggi," katanya.

Baca Juga: Calo Tes PCR dan Sertifikat Vaksin Palsu di Bandara Makassar Ditangkap

2. Bersyukur harga PCR turun

Ilustrasi. Pengoperasian laboratorium PCR COVID-19. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Andhy Thalib (35), pegawai BUMN di Makassar, mengaku bersyukur dengan perubahan harga PCR. Meski begitu, dia berharap harga yang ada sekarang bisa lebih turun lagi. 

"Alhamdulillah PCR sudah turun. Maunya kita sebagai pengguna transportasi pesawat, turunnya kalau bisa melebihi dari harga antigen atau Rp100 ribu atau tidak ada lagi persyaratan yang begitu untuk kami," katanya.

Dia juga mempertanyakan alasan pemerintah baru menurunkan harga PCR sekarang. Padahal jika ingin, semestinya pemerintah menurunkan harganya sejak jauh hari.

"Kok kenapa baru sekarang, sedangkan saya kemarin waktu melakukan PCR belum ada sebulan. Saya ke Manado bersama istri dan anak. Harga PCR untuk bertiga lebih mahal dari harga tiket," katanya.

Baca Juga: Wajib PCR Tak Pengaruhi Trafik Penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin

Berita Terkini Lainnya