TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Surplus, Sulsel Akui Tak Perlu Impor Beras

Sulsel siap pasok beras untuk daerah lain di Indonesia

Ilustrasi gudang beras. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Makassar, IDN Times - Pemerintah pusat berencana mengimpor 500 ribu ton beras dalam waktu dekat. Hal tersebut merupakan upaya dalam mengamankan stok cadangan beras.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulawesi Selatan (Sulsel), Imran Jauzi, menilai rencana impor tidak perlu mengingat ketersediaan masih cukup.

"Kebutuhan Provinsi Sulawesi Selatan sendiri, antara produksi atau kebutuhan, kan kita surplus. Jadi, untuk skala provinsi Sulawesi Selatan tidak membutuhkan ada beras impor karena kita sendiri bahkan mensuplai ke beberapa provinsi lain," kata Imran, Senin (12/12/2022).

1. Sulsel siap pasok beras ke daerah lain

Warga membeli beras dari program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar Bulog. (dok. Bulog)

Imran mengaku pihaknya siap memasok beras ke gudang Bulog guna memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP). Terlebih selama ini, Sulsel juga menyuplai beras untuk beberapa provinsi di Tanah Air seperti Kalimantan hingga ke Kawasan Timur Indonesia.

Stok beras di Sulsel juga cukup aman sampai saat ini. Dengan demikian, tidak tepat rasanya apabila Sulsel juga menerima beras impor.

"Siap dong, pasti dan itu sudah terjadi," kata Imran.

2. Sulsel surplus beras

Ilustrasi pekerja membongkar muat beras di gudang Bulog. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Berdasarkan data dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Sulsel memiliki lahan pertanian seluas 1,4 juta hektar yang dapat menghasilkan 5,3 juta kilogram gabah kering giling. Jumlah itu mampu menghasilkan 3,6 juta kilogram beras.

Sedangkan kebutuhan masyarakat Sulsel, mencapai sekitar 1 juta kilogram. Jumlah ini diyakini masih surplus.

Imran menyebut bahwa beras impor memang masih tersedia di Sulsel pada 2019-2020. Namun itu hanya beras-beras tertentu yang digunakan untuk hotel maupun katering.

"Tapi itu menurut saya juga itu tidak terlalu banyak kebutuhannya. Tapi khusus untuk Sulawesi Selatan, kebutuhan pangan kita, konsumsi kita, sudah sangat terpenuhi sehingga rasanya tidak wajar kalau ada beras impor masuk di Sulawesi Selatan," kata Imran.

Berita Terkini Lainnya