TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sulsel Dorong Sebaran Dokter Spesialis Lebih Merata di Setiap Daerah

Dokter spesialis lebih terkonsentrasi di kota besar

ilustrasi konsultasi dokter (IDN Times/Mardya Shakti)

Makassar, IDN Times - Penyebaran dokter spesialis di Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan (Sulsel) belum merata. Kebanyakan dokter spesialis masih terpusat di kota-kota besar.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendorong keberadaan dokter spesialis supaya lebih merata di berbagai daerah agar pelayanan kesehatan bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat. Caranya dengan memperbanyak pendidikan dokter spesialis.

"Kami kerja sama Kedokteran Unhas untuk merencanakan pendidikan spesialis yang banyak, termasuk juga dokter spesialisnya yang untuk penyakit tertentu seperti jantung, kanker dan ginjal," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Rosmini Pandin, Minggu (8/1/2023).

1. Dokter spesialis paling banyak di Makassar

Ilustrasi petugas medis menangani pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS)

Menurut data Konsil Kedokteran Indonesia, sebaran dokter spesialis di Sulsel saat ini paling banyak di Kota Makassar. Dari 7.664 dokter, sebanyak 4.433 merupakan dokter umum, 1.282 dokter gigi dan 1.949 dokter spesialis. Selebihnya, masih cukup jauh. 

Salah satunya Kabupaten Gowa dengan jumlah 377 dokter, 222 dokter umum, 87 dokter gigi dan 68 dokter spesialis. Kemudian, ada Kabupaten Bulukumba yang memiliki 109 dokter dengan rincian 64 dokter umum, 24 dokter gigi dan 21 dokter spesialis.

Kemudian di Kabupaten Sinjai dengan jumlah 85 dokter yakni 47 dokter umum, 22 dokter gigi dan 16 dokter spesialis. Kemudian di Kabupaten Barru dengan jumlah 67 dokter yakni 40 dokter umum, 19 dokter gigi dan hanya 8 dokter spesialis.

2. Sulsel manfaatkan kuota beasiswa Kemenkes

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Rosmini Pandin. IDN Times/Asrhawi Muin

Untuk mengatasi tidak meratanya sebaran dokter spesialis, Dinkes Sulsel pun mendorong peningkatan jumlah dokter spesialis supaya distribusinya lebih merata hingga ke daerah-daerah. Apalagi saat ini, Kementerian Kesehatan berencana menambah kuota beasiswa kedokteran dan fellowship sebanyak 82 program studi tahun ini.

Menurut Rosmini, hal ini menjadi kabar baik karena bisa menjadi jalan untuk memeratakan layanan spesialistik di semua fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah, termasuk di Sulsel. 

"Jadi sekarang pemerintah menambah beasiswa, kemudian akan ditambah dosen dan kesiapan RS untuk tempat pendidikan, juga ketika dia pendidikan itu diusahakan di mana dia berikan rekomendasi di situ dia kembali," kata Rosmini.

Baca Juga: 20.388 Kasus TBC Ditemukan di Sulsel Tahun Lalu

Berita Terkini Lainnya