TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sopir di Makassar Minta Teman Bus Tidak Ganggu Rute Petepete

Sopir berharap jumlah halte Trans Mamminasata dikurangi

Suasana di dalam Teman Bus usai diluncurkan di Lego-lego Makassar, Sabtu (13/11/2021). Humas Pemprov Sulsel

Makassar, IDN Times - Program Teman Bus dengan nama Trans Mamminasata di Makassar, Sulawesi Selatan sempat diprotes sopir angkutan kota (angkot). Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Muhammad Arafah menyatakan pihaknya sudah bertemu dengan perwakilan sopir untuk upaya mediasi.

Arafah mengatakan, dari mediasi itu muncul beberapa usulan. Di antaranya, Teman Bus diharapkan tidak mengganggu jalur operasional angkot atau petepete. 

"Pertimbangan mereka bahwa sejak beroperasinya Teman Bus, mereka tergerus pendapatannya sehingga diminta untuk dirasionalisasi halte yang ada," kata Arafah di Makassar, Rabu (8/12/2021).

Baca Juga: Diprotes Sopir Pete-Pete, Jumlah Halte Bus Trans Mamminasata Dipangkas

1. Rute Teman Bus tidak boleh melewati jalur angkot

Armada Teman Bus yang bakal beroperasi di Makassar. (Dok. Pemprov Sulsel)

Usulan lainnya, asosiasi angkutan harus dilibatkan dalam penentuan rute koridor. Saat ini memang baru koridor 2 saja yang beroperasi, sedangkan koridor 1,3 dan 4 belum.

Penentuan rute Teman Bus nantinya tidak boleh melewati jalur angkot yang selama ini sudah ada. Jika melewati trayek angkot, maka halte Teman Bus harus dipangkas seperti pada koridor 2 yang awalnya ada 40 halte menjadi hanya enam halte.

"Yang tidak ada jalur petepetenya silakan teman-teman Dishub kota, provinsi untuk tentukan di mana halte yang bisa, seperti jalur Rappocini, Hertasning, itu kan tidak ada trayek angkutan kota. Itu boleh," kata Arafah.

Arafah menjelaskan usulan-usulan dari asosiasi angkutan masih akan disurvei lebih lanjut. Survei akan melibatkan Dinas Perhubungan, asosiasi angkutan, Pemda dan Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelolaan Transportasi.

2. Antusiasme masyarakat masih tinggi

Suasana di dalam Teman Bus yang beroperasi di Makassar. IDN Times/Asrhawi Muin

Arifah mengklaim antuasiasme masyarakat untuk menggunakan moda transportasi Teman Bus cukup tinggi meski sempat ada gesekan. Menurutnya itu karena transportasi ini menghadirkan layanan yang nyaman dan masih gratis.

Dia yakin Teman Bus akan berlangsung lama karena ini merupakan program pemerintah pusat terkait bagaimana pengelolaan angkutan perkotaan khususnya Mamminasata dan kota besar lain. Seharusnya, kota ini memang memiliki angkutan berbasis massal.

"Karena angkutan massal mengurangi kemacetan, mengemat BBM, mengurangi polusi, murah dan terjangkau. Ini kita harapkan berkesinambungan dan berlanjut. Cuma memang di satu sisi kita juga tidak bisa menafikan keberadaan teman-teman kita petepete," kata Arafah.

3. Teman Bus dikhawatirkan mematikan angkot

Ilustrasi Petepete. IDN Times/Asrhawi Muin

Ketua Asosiasi Angkutan Darat (Siganda) Sulsel Felixander Baan, juga menilai kehadiran moda transportasi umum Teman Bus akan mematikan bisnis angkutan kota (angkot) atau petepete di Makassar.

Menurutnya, selama ini Teman Bus mengambil penumpang bukan hanya di halte saja, melainkan di pinggir jalan. Hal itu yang dinilai membuat mata pencaharian sopir petepete terancam hilang lantaran penumpangnya beralih ke Teman Bus.

"Kami menerima keberadaan Teman Bus sebagai salah satu pilihan transportasi umum bagi masyarakat. Hanya saja kita minta agar pengambilan penumpang Teman Bus harus di halte," kata Felix.

Sekedar informasi, halte Teman Bus memang tak sepenuhnya berwujud halte secara fisik. Beberapa halte BRT memang dimanfaatkan, sedangkan selebihnya menggunakan halte virtual. Misalnya halte BPJS di Jalan Pettarani yang sebenarnya tidak ada halte tapi menjadi titik persinggahan Teman Bus.

Baca Juga: Teman Bus di Makassar Tetap Jalan Meski Diprotes Sopir Angkot

Berita Terkini Lainnya