TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Skrining Ganda, Warga yang Masuk Makassar Bakal Diberi Stiker Khusus

Bakal diterapkan di bandara, pelabuhan dan terminal

Rapid test antigen di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar untuk mendeteksi gejala COVID-19, Rabu (22/12/2020). Humas Pemprov Sulsel

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, bakal memberlakukan skrining ganda atau double screening di bandara, pelabuhan, dan terminal. Selain mencegah COVID-19 varian baru, juga bertujuan mencegah masuknya kasus dari luar ke Makassar.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan "Danny" Pomanto mengungkapkan, skrining ganda perlu diberlakukan apalagi kemarin ada tambahan 40 kasus dalam sehari. Dari hasil pantauan Satgas setempat, kasus itu menurut Danny, berasal dari pendatang melalui gerbang udara, laut dan darat.

"Bukan tidak percaya dengan hasil testing di bandara, pelabuhan, dan darat. Tapi kami menjaga antisipasi. Kami lagi merumuskan namanya double screaning. Kita sampaikan itu gratis," kata Danny di Balaikota Makassar, Senin (21/6/2021).

1. Pemkot Makassar sediakan 150 ribu alat testing

Warga menjalani tes usap (swab test) melalui mobil tes polymerase chain reaction (PCR) saat tes usap massal di Kecamatan Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/9/2020). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Danny menjelaskan skrining ganda bukan masalah karena Pemkot mempunyai cukup banyak alat testing yaitu rapid antigen. Dalam hal ini, Pemkot menyediakan 150 ribu alat rapid tes antigen.

Skrining ganda bakal digelar bagi orang yang keluar masuk melalui bandara, pelabuhan dan terminal. Sebagai penanda, para pelaku perjalanan itu akan diberikan stiker khusus berbasis NIK (nomor induk kependudukan).

"Yang jelas mereka harus pakai stiker untuk masuk kota ini. Karena kami ingin memastikan perjalanan mereka. Supaya kalau ada apa-apa, Covid Hunter bisa melacak keberadaan mereka," ucap Danny.

Baca Juga: Bertambah, 99 Pekerja Proyek Apartemen di Makassar Positif COVID-19

2. Mencegah peningkatan kasus melalui pendatang

Ilustrasi bandara (IDN Times/Lia Hutasoit)

Walaupun sudah ada aplikasi e-Hac sebagai persyaratan wajib bagi penumpang transportasi udara, namun Danny tetap menilai skrining ganda tetap diperlukan. Pasalnya, baru-baru ini puluhan pekerja proyek apartemen di Makassar dilaporkan terkonfirmasi positif COVID-19.

Sebagian besar dari mereka adalah pekerja yang berasal dari Jawa Tengah. Itu artinya mereka juga telah mengisi data di aplikasi e-Hac. Aplikasi ini merupakan sejenis kartu kewaspadaan kesehatan yang mendata pergerakan orang.

"Buktinya kemarin 237 pekerja bangunan dari Jawa, ada 98 positif COVID-19. Padahal lewat udara, lewat e-Hac juga. Maka untuk berjaga-jaga saya akan membuat double screaning walaupun isinya testing," ujar Danny.

Baca Juga: Cegah COVID-19 Varian Baru, Makassar Bakal Skrining Ganda Pendatang

Berita Terkini Lainnya